Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran kendaraan udara nirawak alias drone sangat membantu pekerjaan manusia. Mulai mengambil video dari udara, pemetaan, hingga memantau badai bisa dilakukan dengan mudah dan aman. Sayangnya, ada saja yang memanfaatkan drone untuk melakukan hal-hal negatif seperti kegiatan terorisme, dan memata-matai negara lain.
Berdasarkan alasan inilah, Airspace Systems mengembangkan sistem untuk meningkatkan keamanan penggunaan drone. Chief Technology Officer Airspace Systems, Guy Bar-Nahum mengatakan pihaknya sedang membuat drone yang memiliki kemampuan berburu layaknya seekor capung.Â
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Menariknya, drone ini bisa terbang tanpa perlu diarahkan dan melumpuhkan drone di udara dengan menembakkan sebuah jaring. Demikian dikutip dari laman Tech Crunch, Selasa (11/7/2017).
Lalu, bagaimana cara drone ini bekerja? Drone ini dilengkapi dengan sistem pencari berupa kamera yang mengalirkan sinyal ke ratusan prosesor Nvidia. Optik ini nantinya akan membantu menentukan drone mana yang membahayakan. Pengguna hanya perlu mengonfirmasi melalui smartphone, dan drone pun akan langsung mengejar.
Hebatnya, drone buatan Airspace Systems ini bisa menghindari kabel dan pohon dalam proses pengejaran. Dua laser di bagian bawah drone berfungsi untuk menentukan titik kedekatan. Setelah dirasa cukup dekat, ia akan mengeluarkan jaring untuk mengurung drone yang berbahaya.
Tidak hanya itu, University of Southern California (USC) juga mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna menerbangkan 25 drone sekaligus tanpa tabrakan berbekal coding dan algoritma.
Nora Ayanian, Profesor Komputer Sains USC mengatakan, dengan adanya gerakan serentak ini, diharapkan kehadiran drone semakin berguna untuk membantu manusia. Pekerjaan seperti memantau kebakaran, dan mencari orang hilang bisa lebih mudah.
(Theofilus Ifan Sucipto/Ysl)