Polytron: Pasar Feature Phone Masih Seksi di Indonesia

Pangsa pasar feature phone di Indonesia menyentuh angka 7 persen, sedangkan market size-nya masih tinggi

oleh Jeko I. R. diperbarui 16 Agu 2017, 18:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 18:30 WIB
Polytron
Ilustrasi feature phone Polytron. (Doc: Pricebook)

Liputan6.com, Jakarta - j Siapa bilang feature phone sudah dilupakan? Faktanya, feature phone masih punya daya pikat yang terbilang cukup kuat di Indonesia. Hanya saja, pangsa pasarnya sudah tidak sebanyak dulu.

Diungkapkan General Manager Product Polytron, Usun Pringgodigdo, pangsa pasar feature phone di Indonesia menyentuh angka 7 persen, sedangkan market size-nya masih tinggi.

Ada 800.000 unit feature phone yang terjual di seluruh penjuru Tanah Air. Namun, ia tidak menjabarkan detail apakah 800.000 unit ini feature phone dari berbagai vendor, atau hanya milik Polytron. Yang pasti, angka tersebut terbilang besar.

Jika pasar feature phone Polytron masih besar, perusahaan juga gencar membawa lini smartphone ke posisi teratas di Indonesia. Wajar, produsen elektronik Tanah Air itu diketahui tengah gencar mendorong bisnis smartphone sejak 2014. Tahun ini saja, Polytron sudah meluncurkan 10 jenis ponsel, baik smartphone dan feature phone.

"Kue pasar feature phone masih tinggi, pangsa pasarnya 7 persen. Kalau (pangsa pasar) smartphone kami masih cari angkanya," timpal Usun kepada Tekno Liputan6.com ditemui di Mal Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (16/8/2017).

Jika dikaitkan dengan lini ponsel Polytron secara menyeluruh, lini yang paling laris adalah smartphone segmen entry -level yang harganya di bawah Rp 1,3 juta. Ia juga mengungkap Polytron memproduksi 300.000 unit perangkat setiap bulan.

"Produksi 300.000 unit tergantung demand pasar ya. Kalau pasarnya banyak minta feature phone ya diproduksi, kalau smartphone ya kita lakukan juga, tergantung pokoknya," ujarnya.

Adapun smartphone terbaru Polytron yang masuk ke dalam lini Prime, yakni Prime 7, ditargetkan terjual 10.000 unit. Jika habis terjual, tentu Polytron akan menambah volume produksi lagi.

"Pastinya sih kita tambah. Kita (ingin) fokus ke lini Rp 2,5 hingga Rp 3 jutaan seperti Prime ini. Setelah itu boleh deh satu hingga dua tahun lagi kita ungkap pangsa pasar smartphone kita," pungkas Usun. *

(Jek/Cas)

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya