Indosat Ooredoo Tak Tertarik Investasi ke Startup, Kenapa?

Meski mendukung majunya bisnis digital di Indonesia, apa yang menjadi alasan Indosat Ooredoo belum tertarik berinvestasi di bidang startup?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Sep 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 20:00 WIB
Alexander Rusli
CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli dalam acara IDByte 2017 di Jakarta, Selasa (26/9/2017)

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo mendukung majunya bisnis digital di Indonesia, tapi perusahaan telekomunikasi ini masih belum tertarik untuk berinvestasi di bidang startup. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama sekaligus CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli saat ditemui di pembukaan IDByte 2017 di Jakarta, Selasa (26/9/2017).

"Untuk startup kita memutuskan tidak masuk ke sana secara serius. Kami masih punya dana untuk investasi, bukan untuk cari keuntungan, melainkan untuk mendorong industri lebih maju," kata Alex.

Dia melanjutkan, posisi Indosat Ooredoo sebagai pemain industri telekomunikasi ingin agar ekosistem industri digital bisa berkesinambungan. "Jadi supaya bisa berinteraksi dengan kami," ujar Alex.

Meski begitu menurut Alex saat ini ada 8 startup yang diberi pendanaan Indosat. "Dari US$ 50 juta pendanaan untuk startup, itu ada 8 startup yang masih jalan. Belum tau akan ada rencana menambah pendanaan untuk startup ini, sebab lima tahun lalu kan belum ada venture capital, sedangkan sekarang sudah banyak," tuturnya.

Alex menjelaskan, sifat bantuan Indosat Ooredoo lebih kepada membantu pelaku startup agar bisa bekerja sama dengan industri telekomunikasi. "Sebab itu biasanya yang sulit," katanya.

Pria yang tidak akan lagi meneruskan jabatannya sebagai CEO Indosat Ooredoo per November 2017 itu mengatakan, Indosat Ooredoo sebelumnya memiliki IdeaBox venture yang saat ini memiliki empat angkatan dengan rata-rata 7 startup per angkatan. Meski begitu, jumlah pendanaan yang diberikan kepada startup tersebut tak terlampau besar.

"Secara nilai satu perusahaan nilainya nggak besar, itu seed funding, nggak bisa cari uang dari sana, jadi hanya untuk mencari sinergi," tuturnya.

Alih-alih fokus pada startup, Indosat Ooredoo memilih untuk lebih aktif pada bisnis B2B. Saat ini, kata Alex, 20 persen revenue Indosat berasal dari bisnis B2B. "Kami memang dalam dua tahun terakhir telah memperkuat tim ini, karena sekarang semua perusahaan ingin go digital, ya media, ya ritel ingin go digtial," katanya.

Bisnis digital yang dimaksud di antaranya adalah menghubungkan layanan, menyediakan jaringan cloud, dan lain-lain.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya