Analis Prediksi iPhone X Pikat Hati Banyak Konsumen

Analis perusahaan layanan finansial Raymond James, Tavis McCourt, iPhone X akan menarik minat banyak konsumen.

oleh Andina Librianty diperbarui 27 Sep 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 15:30 WIB
iPhone X
Fitur FaceID di iPhone X. (Foto: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Analis perusahaan layanan finansial Raymond James, Tavis McCourt, melihat iPhone X akan menarik minat banyak konsumen. Namun, siklus pembaruan iPhone di kalangan konsumen tidak akan berjalan cepat. Para pengguna iPhone memilih rentang waktu yang cukup lama untuk memperbarui smartphone mereka.

"Berdasarkan survei konsumen kami, pada September, tidak ada siklus upgrade yang cepat untuk iPhone 8 dan X, tapi terlihat ada permintaan yang mengejutkan untuk iPhone X dari pada 8," tulis McCourt dalam catatannya, seperti dilansir CNBC, Rabu (27/9/2017).

Dijelaskan McCourt, 37 persen pemilik iPhone yang mengikuti survei, berencana memperbarui perangkat mereka dalam waktu 12 bulan ke depan. Jumlahnya turun dibandingkan tiga tahun sebelumnya dengan rata-rata 44 persen.

Hasil survei juga menunjukkan, 14 persen pemilik iPhone berencana membeli versi terbaru dalam waktu tiga bulan ke depan. Jumlahnya turun dibandingkan rata-rata 15 persen pada tahun lalu dan 17 persen pada 2015.

"Data tersebut menunjukkan pembaruan tahun ini kemungkinan tidak menjadi 'supercycle', seperti yang banyak diperkirakan," ungkap McCourt.

Berdasarkan data tersebut, McCourt menurunkan prediksi penjualan iPhone untuk tahun fiskal 2018 dari sebelumnya 260 juta menjadi 240 juta. Kendati demikian, McCourt mengatakan ada kabar positif dari survei itu.

Ia mengungkapkan, 46 persen konsumen yang ingin memperbarui perangkat mereka berencana membeli iPhone X yang lebih mahal daripada iPhone 8 dan 8 Plus. Ia memperkirakan jajaran iPhone yang ada saat ini akan menguntungkan margin laba kotor Apple sebesar 2 persen pada tahun fiskal 2018.

"Kami memperkirakan puncak perdagangan (untuk saham Apple) akan terjadi pada semester I 2018, kemungkinan kuartal Maret," tutur McCourt.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya