Eksekutif Xiaomi Dikecam Gara-Gara Ejek Mahasiswi Bahasa Jepang

Seorang eksekutif Xiaomi dikecam pengguna internet Tiongkok gara-gara mengejek mahasiswi jurusan Bahasa Jepang.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Okt 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2017, 17:30 WIB
Suasana di lantai 1 kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing, Tiongkok.
Suasana di lantai 1 kantor Xiaomi di Maofanglu Road, Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Agustin Setyo Wardani

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Tiongkok Xiaomi baru-baru ini mendapat kecaman gara-gara seorang pejabat eksekutifnya mengejek mahasiswi jurusan Bahasa Jepang.

Hal ini terjadi saat Kepala Departemen Inovasi Xiaomi Qin Tao datang ke sebuah acara rekrutmen di Universitas Zhengzhou di Tiongkok pada Jumat 22 September lalu.

Sebagaimana dikutip dari Quartz Media, Senin (2/10/2017), hal ini pertama kali diketahui lewat sebuah surat keluhan di Weibo oleh seorang mahasiswi jurusan Bahasa Jepang. Menurut mahasiswi tersebut, Xiaomi tak mencari karyawan dari jurusan Bahasa Jepang untuk posisi marketing.

"Kalau kamu lulusan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab, kamu bisa bergabung dengan Xiaomi karena kami memiliki bisnis di luar negeri (yang membutuhkan bahasa-bahasa tersebut). Namun jika kamu mahasiswa Bahasa Jepang, kamu bisa pergi sekarang atau saya sarankan bergabung dengan industri film Jepang," demikian yang dikatakan Qin pada seorang mahasiswi.

Mahasiswi tersebut mengecam pernyataan Qin yang dinilai mengarah pada industri pornografi Jepang dan menganggap mahasiswi Bahasa Jepang lebih baik bekerja di industri tersebut yang memiliki pasar besar di Tiongkok.

Dalam surat keluhan tersebut, si mahasiswi juga menyebutkan sekitar 200 orang yang mendengar lelucon Qin malah tertawa terbahak-bahak. Gara-gara hal itu, Qin mendapat kecaman dan kritik tajam di dunia maya Tiongkok.

Menanggapi kecaman tajam itu, perusahaan yang dipimpin Lei Jun itu pun telah mengeluarkan pernyataan resmi di Weibo. Dalam pernyataannya, Xiaomi menyebut telah melakukan langkah pendisiplinan pada Qin yang dianggap telah mengeluarkan pernyataan tak pantas.

Perusahaan yang berbasis di Beijing itu juga meminta maaf kepada para mahasiswa jurusan Bahasa Jepang yang datang ke acara rekrutmen di kampus Universitas Zhengzhou.

(Tin/Cas)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya