Liputan6.com, Jakarta - Sejak iPhone 8 mulai dijual, beredar laporan yang menyebutkan penjualannya tidak begitu memuaskan karena konsumen diduga lebih tertarik pada iPhone X. Hal serupa juga disampaikan oleh CEO Roger Communications, Joe Natale.
Baca Juga
Advertisement
"Kami melihat semacam 'anemia' untuk iPhone 8," kata Natale. Kata anemia yang dimaksud Natale, merujuk pada kecilnya penjualan iPhone 8.
Mengutip laporan dari Reuters, Senin (23/10/2017), menurut Natale, para konsumen lebih tertarik terhadap berbagai fitur premium pada iPhone X. Meskipun demikian, ia belum yakin dengan masa depan iPhone X mengingat harga jualnya yang tinggi dan kemungkinan terjadi kendala suplai.
"Harga iPhone X sekira 75 persen lebih tinggi daripada iPhone 7. Jadi ini adalah perangkat yang sangat mahal. Suplai produknya juga masih dipertanyakan," tutur Natale.
iPhone 8 dan iPhone X diumumkan pada 12 September 2017. Apple telah menjual iPhone 8 dan 8 Plus sejak bulan lalu, sedangkan penjualan iPhone X baru akan digelar awal bulan depan.
Harga jual kedua seri tersebut cukup jauh berbeda. Apple menjual iPhone 8 seharga US$ 699 dan iPhone 8 Plus US$ 799, tapi kemungkinan harga jualnya akan beragam di luar pasar Amerika Serikat. iPhone X dijual mulai dari US$ 999, menjadi smartphone paling mahal yang pernah dijual Apple dalam 10 tahun terakhir.
(Din/Cas)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: