Terkuak, Rusia Suntik Dana Besar di Facebook dan Twitter

Dua institusi Rusia diam-diam menanamkan modal besar ke Facebook dan Twitter. Apakah ada misi tersembunyi?

oleh Iskandar diperbarui 06 Nov 2017, 13:56 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2017, 13:56 WIB
Ilustrasi Facebook dan Twitter
Ilustrasi Facebook dan Twitter. Ilustrasi: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Dua institusi Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Vladimir Putin menanamkan modal besar di Twitter dan Facebook melalui rekan bisnis Jared Kushner.

Kushner adalah Penasihat Senior Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang juga menantu Donald Trump. Informasi ini mencuat dari sebuah dokumen investigasi yang dilakukan oleh puluhan media besar--International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ)--berjuluk Paradise Papers.

Investasi dilakukan melalui seorang tokoh teknologi Rusia, Yuri Milner, yang juga memegang saham di perusahaan yang dimiliki bersama oleh Kushner. Demikian seperti dikutip dari laman The Guardian, Senin (6/11/2017).

Hal ini kemungkinan akan menimbulkan kekhawatiran mengenai pengaruh Rusia dalam politik AS dan peran yang dimainkan oleh media sosial dalam pemilihan presiden tahun lalu. Ini mungkin juga menimbulkan pertanyaan baru bagi perusahaan media sosial dan juga Kushner.

Alexander Vershbow, yang merupakan duta besar AS untuk Rusia di bawah George W Bush dan NATO--juga di bawah Bill Clinton--mengatakan, institusi negara Rusia kerap digunakan sebagai 'alat untuk proyek Putin'.

Vershbow mengatakan, temuan tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah Rusia untuk mengganggu demokrasi AS dan debat publik. "Jelas ada rencana yang lebih luas, meski ada protes Putin," ungkapnya.

Facebook dan Twitter sendiri tidak mengetahui dana untuk investasi tersebut berasal dari VTB Bank yang dikendalikan negara dan sebuah lengan keuangan perusahaan minyak dan gas negara Gazprom, menurut Milner. Namun sayang, juru bicara Kushner menolak berkomentar.

Berkas tersebut menunjukkan pada 2011, VTB mendanai investasi sebesar US$ 191 juta di Twitter. Pada waktu yang sama, Gazprom Investholding membiayai perusahaan asing secara tersembunyi, yang kemudian menanamkan modal ke Facebook senilai US$ 1 miliar.

 

Aliran Dana

Uang itu mengalir melalui kendaraan investasi yang dikendalikan oleh Milner, yang pada 2015 diinvestasikan ke sebuah startup di New York yang dimiliki Kushner dan saudaranya.

Namun, Kushner tidak mengungkap kalau dirinya sempat mendirikan startup (bernama Cadre) saat dia bergabung dengan Trump di Gedung Putih.

Milner dalam sebuah kesempatan pernah memberi tahu ke pemerintah Rusia mengenai teknologi melalui sebuah komisi presiden yang diketuai oleh Dmitry Medvedev, mantan presiden dan perdana menteri Rusia saat ini.

Berbasis di Silicon Valley, California, Milner telah menginvestasikan US$ 7 miliar di lebih dari 30 perusahaan online, termasuk Airbnb, Spotify serta peritel asal Tiongkok yaitu Alibaba dan JD.com.

Dalam serangkaian wawancara, Milner mengatakan, dana VTB tidak membuatnya berpengaruh di Twitter. Ia mengatakan, dirinya tidak menyadari Gazprom Investholding telah menanamkan saham di Facebook.

Milner berujar, kesepakatan tersebut merupakan bagian kecil dari keseluruhan portofolio investasinya dan dilakukan ketika hubungan AS-Rusia lebih baik.

Milner mengatakan bahwa dia berinvestasi di bisnis Kushner semata-mata karena alasan komersial, dan membantah anggapan bahwa mereka adalah rekan kerja.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya