Xiaomi Butuh 2 Tahun Percayakan Manufaktur Smartphone di Batam

Xiaomi ternyata membutuhkan waktu dua tahun mempercayakan manufaktur smartphone-nya ke PT Sat Nusapersada di Batam, Kepulauan Riau.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 05 Des 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 05 Des 2017, 15:00 WIB
Pabrik perakitan Xiaomi
Karyawan merakit smartphone Xiaomi (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Liputan6.com, Jakarta - Meski terkenal dengan smartphone yang harganya terjangkau, Xiaomi tidak asal-asalan percaya pada manufaktur smartphone-nya di Indonesia.

Sejak Februari 2017, Xiaomi mengumumkan di Indonesia produksi smartphone Xiaomi akan dikerjakan oleh PT Sat Nusapersada yang ada di Batam, Kepulauan Riau.

Kendati begitu, diakui oleh CEO PT Sat Nusapersada, Abidin Hasibuan, tidak mudah bagi PT Sat Nusapersada untuk bisa merakit smartphone asal Tiongkok itu.

"(PT Sat Nusapersada) Kerja sama dengan Xiaomi sudah hampir dua tahun. (Bagi kami), build produk Xiaomi itu enggak gampang, ada audit oleh tim dari Tiongkok dan sebelumnya negosiasi dua tahun agar PT Sat Nusapersada bisa memproduksi smartphone Xiaomi," kata Abidin saat kunjungan media ke pabrik smartphone Xiaomi di PT Sat Nusapersada, Batam, Senin (4/12/2017).

Selama masa itu pula, kata Abidin, PT Sat Nusapersada mengirim timnya untuk mengikuti training di Tiongkok terkait dengan manufaktur smartphone Xiaomi.

"Xiaomi mengutamakan kualitas, PT Satnusa Persada sampai mengirim tim untuk training ke Tiongkok," tutur Abidin.

Kendati begitu, saat ini proses perakitan smartphone Xiaomi sudah sepenuhnya menggunakan tenaga kerja dalam negeri.

Siap Penuhi TKDN 40 Persen

Abidin juga mengungkapkan, kini sebanyak 1.500 tenaga kerja lokal bekerja di PT Sat Nusapersada untuk merakit smartphone Xiaomi. Jumlah tersebut diperkirakan bisa meningkat hingga 3.000 tenaga kerja jika dibutuhkan.

Jika pada Februari 2017 hanya ada tiga line produksi smartphone Xiaomi, seiring peningkatan permintaan dari konsumen, kini ada sembilan line untuk memproduksi smartphone Xiaomi. Jumlah produksi yang tadinya sebanyak 100 ribu unit per bulan pun diperkirakan terus mengalami peningkatan.

Head of Xiaomi South Pacific Region and Indonesia Country Manager, Steven Shi dan CEO PT Sat Nusapersada Abidin Hasibuan memantau proses perakitan smartphone Xiaomi di pabrik PT. Sat Nusapersada di Batam, Senin (4/12/2017) (Foto: Dok. Xiaomi)

Abidin juga memastikan, semua manufaktur smartphone Xiaomi yang dikerjakan oleh PT Sat Nusapersada telah memenuhi 30 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Ia yakin PT Sat Nusapersada siap membantu Xiaomi memenuhi TKDN 40 persen.

"TKDN 30 persen sudah tercapai, berikutnya kami menunggu regulasi dan siap melangkah ke TKDN 40 persen tahun berikutnya," kata dia menegaskan.

Sekadar informasi, setidaknya sudah ada enam tipe smartphone Xiaomi yang dirakit di pabrik PT Sat Nusapersada, di antaranya adalah Redmi 3S, Redmi Note 4A, Redmi 4X, Redmi Note 4, smartphone Android One Mi A1, dan Redmi Note 5A. 

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya