CEO Xiaomi: Mi 7 Bakal Gunakan Snapdragon 845

CEO Xiaomi Lei Jun memastikan seri flagship Mi 7 bakal menggunakan Snapdragon 845.

oleh Corry Anestia diperbarui 06 Des 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 19:20 WIB
Xiaomi
CEO dan founder Xiaomi, Lei Jun di acara kunjungannya ke Indonesia, Rabu (27/9/2017). (Liputan6.com/Agustinus M Damar)

Liputan6.com, Maui - Terjawab sudah, flagship Xiaomi selanjutnya seri Mi 7 bakal mengandalkan chip Snapdragon 845 sebagai otak perangkatnya. Hal ini dibenarkan langsung oleh CEO Xiaomi, Lei Jun.

"Mi 7 akan menggunakan Snapdragon 845," ungkap Lei Jun saat ditemui awak media usai sesi di Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di Maui, Hawaii, Selasa (5/12/2017) waktu setempat.

Snapdragon 845 merupakan prosesor teranyar dari Qualcomm yang juga diperkenalkan hari ini. Salah satu gebrakan baru di Snapdragon 845 adalah dukungan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Menurut Jun, kemampuan AI digadang-gadang menjadi fitur utama Xiaomi Mi 7.

"Gebrakan besar yang kami capai sejauh ini di AI adalah deep learning yang membutuhkan data yang besar," ungkapnya.

"Snapdragon 845 hadir dengan platform komputasi AI yang powerful. Tim kami bersama dengan Qualcomm akan melakukan demonstrasi kemampuan (AI) ini saat Mi 7 diluncurkan tahun depan," tambahnya.

Namun, Jun enggan membeberkan tanggal perilisan Mi 7 termasuk spesifikasinya. Kita tunggu saja!

 

Bakal Datang ke Indonesia Lagi

Sebelumnya, orang nomor satu di Xiaomi itu mengungkapkan rencananya untuk bertandang ke Indonesia pada akhir bulan ini.

Hal ini disampaikan Lei Jun saat media session di ajang Qualcomm Snapdragon Tech Summit 2017 di Maui, Hawaii.

"Indonesia menjadi salah satu pasar global penting kami. Saya baru saja datang ke Indonesia pada September lalu. Akhir bulan ini saya akan ke sana lagi," ujarnya pada Selasa (5/12/2017) waktu setempat.

Namun, Lei Jun tak mengungkap agendanya ke Indonesia. Adapun Indonesia dianggap menjadi pasar terbesar Xiaomi karena menurut riset IDC, Xiaomi berada di urutan kelima, sedangkan riset GfK mencatat Xiaomi berada di urutan ketiga.

"Kami berencana rilis sejumlah varian smartphone, termasuk flagship. Tapi, kami harus menghadapi challenge di aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Manufaktur untuk flagship menjadi tantangan karena banyak pabrikan lokal harus di-upgrade," tuturnya.

"Sekarang kami cukup percaya diri menjadi top player di sana (Indonesia)," pungkasnya.

(Cas/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya