370 Ribu Pengguna Gugat Apple Terkait iPhone Lemot

Sudah 370 ribu orang Korea Selatan yang ikut dalam gugatan class action melawan Apple lantaran dengan sengaja membuat iPhone lemot.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Jan 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2018, 12:30 WIB
Trik iOS
7 Trik Rahasia Optimalkan iPhone Kamu. Doc: iPhone Life

Liputan6.com, Jakarta - Apple menerima gugatan class action terbesar yang dialamatkan kepada perusahaan. Bagaimana tidak, lebih dari 370 ribu orang di Korea Selatan menggugat Apple karena secara sengaja dan diam-diam membuat perangkat iPhone lemot.

Mengutip laman Softpedia, Senin (15/1/2018), firma hukum setempat, Hannuri Law, meminta kepada semua pengguna yang terdampak untuk ikut serta menggugat perusahaan AS tersebut.

Adapun gugatan ini dimulai pada Desember 2017 dengan 67 ribu orang dan kini sudah 370 ribu orang yang menuntut Apple.

Sampai saat ini, Apple belum memberikan komentar terkait gugatan yang dilayangkan. Sementara, Hannuri Law mengatakan, langkah hukum tersebut dilayangkan ke Pengadilan Distrik Pusat Seoul minggu ini.

Disebutkan dalam gugatan, Apple telah melanggar undang-undang setempat yang mengharuskan perusahaan untuk membagi seluruh rincian peningkatan perangkat lunak, sehingga pelanggan dapat memutuskan apakah mereka ingin menerima update terbaru atau tidak.

Dengan memaksa iPhone menginstal versi terbaru iOS yang memperlambat performa perangkat, Apple disebut-sebut telah melanggar regulasi yang dimaksud.

Pihak Hannuri Law juga menyebut, Apple seharusnya membayar ganti rugi sebesar US$ 2.000 (setara Rp 25 juta) per orang yang iPhone-nya menjadi lemot karena update iOS.

Akui Bikin iPhone Lawas Lemot

iPhone 6s
iPhone 6s mejeng di iBox mal Central Park, Jakarta Barat. (Liputan6.com/Agustinus M Damar)

Apple, Rabu (20/12/2017), mengumumkan mereka memang sengaja membuat performa iPhone lawasnya lebih lambat.

Perusahaan teknologi yang berbasis di Cupertino itu mengungkap, pembaruan software yang mereka gulirkan belum lama ini hadir untuk melindungi baterai lithium ion yang menua. Konsekuensinya, pembaruan ini akan memperlambat kinerja sistem operasi.

Adapun iPhone lawas yang dimaksud mulai dari iPhone 6s, 6s Plus, 6, 6 Plus, dan SE. iPhone 5s ke bawah tak terhitung lagi karena Apple mengklaim iPhone tersebut sudah berstatus obsolete (usang).

Seperti dilansir CNET, baterai lithium ion di deretan iPhone yang disebutkan di atas akan berisiko merusak iPhone jika tidak diperbaiki. Karena itu, Apple sengaja merilis perbaikan dalam bentuk pembaruan software untuk menanggulangi isu ini.

Salah satu upaya yang dilakukan Apple sebetulnya sudah tampak pada pembaruan iOS 10.2.1 pada tahun lalu, yakni fitur Battery Power Management. Dengan demikian, fitur ini membantu performa baterai iPhone menjadi lebih hemat.

Apple sendiri menjelaskan upaya tersebut merupakan pilihan terbaik demi pengalaman pengguna yang lebih baik.

Dalam pernyataan resminya, perusahaan yang digawangi Tim Cook tersebut mengklaim baterai lithium ion semakin lama tidak bisa menyuplai daya yang mendukung performa dalam kondisi dingin.

Dengan demikian, performa daya akan menurun dan bisa mematikan perangkatnya sendiri untuk melindungi komponennya.

"Tahun lalu, kami merilis fitur Battery Power Management untuk iPhone 6, iPhone 6s, dan iPhone SE untuk menghemat baterai saat hanya dibutuhkan saja. Kini, fitur tersebut juga hadir untuk iPhone 7 pada pembaruan sistem operasi iOS 11.2," tulis Apple.

Penggantian Baterai iPhone Lawas

Baterai iPhone
3 masalah baterai di iPhone dan cara mengatasinya. (Doc: Ars Technica)

"Kami tahu bahwa sebagian pengguna merasa Apple telah mengecewakan. Untuk itu, kami meminta maaf," ujar perusahaan yang berbasis di Cupertino tersebut.

Sebagai gantinya, perusahaan berjanji akan menghadirkan fitur anyar di iOS yang dapat membantu pengguna mengetahui kesehatan baterai perangkatnya.

Dengan fitur yang akan rilis pada awal 2018 ini, pengguna dapat lebih waspada apabila baterai yang digunakan di perangkatnya sudah terbilang usang dan tak lagi mendukung performa perangkat.

Dikutip dari The Verge, perusahaan juga menawarkan promosi bagi pengguna iPhone 6 hingga versi lebih lawas untuk membeli baterai dengan harga lebih murah, yakni US$ 29 dari harga normal US$ 50. Promosi ini berlaku sepanjang 2018.

Sebagai informasi, baterai memang alasan utama Apple memperlambat kinerja sistem operasi di sejumlah iPhone lawas. Hal itu dilakukan untuk melindungi baterai lithium ion yang makin termakan usia.

Keputusan ini menurut sejumlah pihak telah mengubah kebijakan Apple. Sebelumnya, Apple pernah menyebut pengguna iPhone tak perlu mengganti baterai yang ada di perangkatnya, tapi tampaknya kebijakan itu kini telah berubah.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya