Liputan6.com, California - Mobil terbang milik Elon Musk, Tesla Roadster, mencuri perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir.
Bagaimana tidak, Tesla Roadster menjadi 'mobil' pertama yang berhasil diterbangkan ke luar angkasa. Tak tanggung-tanggung, Musk bahkan mengungkap mobilnya ini bisa terbang hingga ke orbit Mars.
Advertisement
Baca Juga
Pernyataan miliarder berjuluk 'Iron Man' ini ternyata dipandang mustahil oleh NASA. Menurut keterangan Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut, mobil yang diterbangkan dari roket Falcon Heavy milik SpaceX tersebut tidaklah mampu menyambangi orbit Planet Merah.
Divisi eksplorasi robot dan wahana antariksa NASA, Jet Propulsion Laboratory (JPL) juga telah membuktikan teorinya dengan mengumpulkan data dari SpaceX soal kemampuan Tesla Roadster.
Ahli astrofisika dari Harvard-Smithsonian Center for Atrtophysics Jonathan McDowell, juga berpendapat serupa. Menurutnya, penerawangan ilmiah Musk dan SpaceX soal Roadster yang bisa menghampiri Mars, sewaktu-waktu bisa berubah.
"Sulit untuk memprediksi orbitnya akan berkembang. Lagipula, semakin jauh Roadster dari Bumi, pasti teleskop tidak bisa melacaknya dengan mudah," ujar McDowell sebagaimana dilansir CNN, Senin (12/2/2018).
Mendekati Matahari
Menurut perkiraan, mobil listrik tersebut akan mencapai titik terdekat dengan Matahari pada November 2018.
Setahun setelahnya--tepatnya pada September 2019--Roadster akan menyelesaikan fase satu putaran penuh terhadap Matahari.
Jadi, mobil ini kemungkinan akan menyelesaikan orbit penuhnya ke Matahari setiap 19 bulan, atau sekitar 1,58 kali lebih lama dari Bumi.
Advertisement
Semakin Jauh
Karena Roadster pasti akan semakin jauh, para astronom pun mengimbau Badan Antariksa untuk mengambil gambar terbaik dari mobil listrik tersebut sebisa mungkin.
Pasalnya, menurut proyeksi orbit yang dilintasi Roadster, manusia kemungkinan tak akan lagi melihatnya hingga akhir abad ke-21.
Dan jika memang akan kembali terlihat, Roadster diprediksi justru baru akan tampak kembali pada 2073.
"Mungkin pada waktu nanti, Roadster akan dianggap sebagai benda angkasa--semacam asteroid--meski para astronom masih bisa mengetahuinya dengan menganalisis orbit, perilaku, dan tingkat kecerahannya," tutur Marco Langbroek, ahli antariksa dan spesialis pelacak asteroid.
NASA bahkan sudah mengkategorikan Roadster ke dalam katalog objek buatan antariksa, hal tersebut sengaja dilakukan untuk mengantisipasi jika Roadster di masa depan sudah kembali ke Bumi.
"Ya kalau memang kembali tampak di akhir abad ke-21, pasti Roadster sudah jadi barang antik. Lagipula, di waktu tersebut mungkin saja manusia sudah bisa melakukan kolonisasi ke planet lain," tukasnya.
(Jek/Ysl)