Petinggi Divisi Smartphone HTC Hengkang, Ada Apa?

Petinggi divisi smartphone HTC, Chia-Lin Chang, hengkang dari perusahaan. Apa alasannya ia meninggalkan HTC?

oleh Jeko I. R. diperbarui 15 Feb 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2018, 16:00 WIB
HTC
Chia-Lin Chang, petinggi divisi smartphone HTC yang hengkang. Foto: Android Police

Liputan6.com, Jakarta - Petinggi divisi smartphone HTC resmi hengkang dari perusahaan. Petinggi yang dimaksud tak lain adalah Chialin Chang, yang menjabat sebagai President of Smartphone and Connected Devices Business HTC. Ia meninggalkan HTC efektif per hari ini, Kamis (15/2/2018).

Seperti dilansir Ubergizmo, Chang sebelumnya ternyata juga menjabat sebagai Chief Financial Officer HTC.

Tidak diketahui alasan mengapa ia meninggalkan perusahaan asal Taiwan tersebut. Namun berdasarkan keterangan juru bicara HTC, Chang memutuskan untuk resign karena ingin meneruskan rencana karier pribadinya.

HTC tidak menyebut siapa sosok pengganti Chang di masa mendatang. Yang pasti, perusahaan harus mencari siapa yang akan mengisi jabatan kosong ini, mengingat smartphone adalah divisi paling vital yang ada di HTC.

Seperti diketahui, divisi smartphone HTC kini telah diakuisisi oleh Google dengan nilai US$ 1,1 miliar. atau setara dengan Rp 14,7 triliun.

Namun, bukan berarti HTC akan sepenuhnya meninggalkan industri smartphone. Perusahaan dikabarkan akan tetap meluncurkan flagship smartphone terbaru, U12, pada bulan depan.

Detail Akuisisi

Google
Rick Osterloh, Senior VP Hardware Google (kiri) mengumumkan proses akuisisi HTC dengan perwakilan HTC (kanan). Foto: Business Insider

Setelah akuisisi berlangsung, sekitar 2.000 teknisi dari divisi smartphone HTC akan bergabung dengan Google.

Tak cuma itu, Google juga akan mengantongi lisensi non-eksklusif Properti Intelektual dari vendor smartphone asal Taiwan tersebut.

"Kami bangga akhirnya telah menyepakati akuisisi HTC. Dengan demikian, kami menyambut tim (teknisi) HTC untuk bergabung dan bekerja serta berinovasi dengan perangkat terbaru yang akan meluncur di tahun-tahun berikutnya," kata Rick Osterloh, Senior VP Hardware Google.

Osterloh juga memuji kepiawaian HTC dalam bisnis smartphone-nya. Menurutnya, bergabungnya divisi smartphone HTC dengan Google merupakan keputusan yang tepat mengingat HTC adalah salah satu 'pemain' andal di industri smartphone.

"HTC adalah pionir dan inovator teknologi perangkat mobile. Mereka pertama kali memboyong smartphone 3G pertama pada 2005, lalu membawa smartphone layar sentuh pada 2007, dan juga meluncurkan smartphone unibody berbalut material metal utuh pada 2013," lanjutnya.

Negosiasi Tahap Akhir Sejak September 2017

HTC
HTC U11 Eyes. (Foto: HTC)

Google sendiri sudah memasuki negosiasi tahap akhir untuk membeli divisi smartphone HTC pada September 2017. Waktu itu, perusahaan yang digawangi Sundar Pichai tersebut sedang mempertimbangkan dua pilihan terkait akuisisi.

Pilihan pertama adalah menjadi mitra bisnis strategis untuk HTC, sedangkan pilihan kedua adalah membeli divisi smartphone HTC secara sepenuhnya.

Namun demikian, akuisisi Google terhadap divisi smartphone HTC tidak akan melibatkan divisi bisnis perangkat Virtual Reality (VR) HTC. Sebab, divisi tersebut masih memiliki pangsa pasar yang kuat karena perangkat HTC Vive diklaim laris.

Akuisisi Google terhadap HTC sebetulnya bukan kabar yang mengejutkan, mengingat Google memang pernah bekerjasama dengan HTC membesut smartphone Nexus.

HTC pun turut andil membesut duo smartphone Pixel yang dirilis pada 2016, dan juga akan menggarap Pixel 2 yang bakal meluncur pada akhir 2017.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya