Liputan6.com, Florida - Pada 14 Februari 2018, aksi penembakan massal terjadi di sebuah sekolah di Florida, Amerika Serikat. Penembakan dilakukan oleh seorang mantan murid yang sudah dikeluarkan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut pengakuan mantan teman-teman sekelasnya, pelaku penembakan ternyata memang terkenal memiliki gangguan perilaku dan kerap berbicara tentang senjata api.
Pada akhir 2016, organisasi Sandy Hook Promise merilis sebuah film pendek berdurasi 2:29 menit berjudul 'Evan', menceritakan tentang murid yang melakukan aksi penembakan. Film tersebut kembali viral paska penembakan sekolah di Florida.
Film 'Evan' yang berawal dari kisah romantis dua anak SMA akan langsung membuat penonton 'merinding' saat segala detail tentang murid yang melakukan penembakan terkuak di akhir film.
Untuk menghindari spoiler, kamu bisa langsung saksikan film 'Evan' di sini
Sandy Hook Promise adalah sebuah organisasi nirlaba yang didirikan oleh para orang tua murid di SD Sandy Hook.
Pada 2012 silam, SD Sandy Hook diserang seorang penembak berusia 20 tahun. Pelaku penembakan SD Sandy Hook juga terkuak memiliki masalah perilaku.
Senjata Api Merajalela di AS
Mulai dari penembakan Columbine, Virginia Tech, Sandy Hook, Aurora, Orlando, Las Vegas, dan sekarang di Florida, banyak warganet bertanya-tanya, mengapa aksi pembantaian ini terus-terusan terjadi? Lokasinya pun tidak hanya di sekolah, melainkan juga di bioskop, bar, dan tempat konser.
Untuk diketahui, senjata api di AS memang laku keras. Menurut laporan NPRÂ pada Jumat (16/2/2018), ada total sekitar 300 juta senjata api yang dimiliki orang Amerika.
Artinya, jumlah senjata api yang dimiliki secara pribadi di AS ternyata hampir setara dengan jumlah penduduknya yang berjumlah sekitar 321 juta jiwa.
Angka tersebut menempatkan AS di peringkat pertama sebagai negara yang penduduknya paling banyak memiliki senjata api.
Asosiasi Senjata Api Nasional (NRA, National Rifle Assosiation,) juga memiliki pengaruh fantastis dalam politik AS.
NRA dikenal kerap memberikan donasi berjumlah besar ke para politikus konservatif, dan hal itu ditenggarai menjadi penyebab alotnya perdebatan tentang pengaturan senjata api.
Advertisement
Total 17 Orang Tewas
Terkait korban insiden Florida, ada 17 orang tewas dan 17 lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam penembakan sekolah menengah di Parkland, Florida, Amerika Serikat, pada Rabu, 14 Februari 2018 waktu setempat.
Polisi Broward County, Scott Israel, menyebut tersangka merupakan mantan siswa berusia 19 tahun bernama Nikolas Cruz.
Meski sempat menjadi buronan usai penembakan, pemuda itu saat ini telah ditangkap. Israel menyebut latar belakang Cruz, "sangat, sangat mencemaskan".
Aparat penegak hukum pertama kali menerima panggilan darurat penembakan sekolah di Marjory Stoneman Douglas High School sebelum pukul 15.00.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: