Orang Indonesia Getol Internetan Setiap Hari

Dalam satu minggu, mayoritas pengguna selalu mengakses internet setiap hari. Dalam persentase, pengguna internet yang mengakses internet setiap hari ada 65,98 persen.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 20 Feb 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2018, 09:30 WIB
Internet
Ilustrasi pengguna internet. ozoneparis.net

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja merilis hasil survei mengenai penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia sepanjang 2017.

Salah satu poin yang menarik dalam survei tersebut adalah durasi penggunaan internet di Tanah Air.

Merujuk pada survei, dalam satu minggu ternyata mayoritas pengguna selalu mengakses internet setiap hari. Dalam persentase, pengguna internet yang mengakses internet setiap hari ada 65,98 persen.

Jumlah itu jauh melampaui pengguna yang mengakses internet beberapa hari saja. Untuk pengguna yang mengakses 0 hingga 1 hari ada 10,46 persen, sedangkan yang mengakses internet dari 1 hingga 3 hari ada 13,90 persen. Terakhir, pengguna yang mengakses 4-6 hari mencapai 9,66 persen.

"Meski setiap hari, penggunaan internet per harinya ternyata mayoritas hanya 1-3 jam saja. Survei mencatat ada 43,89 persen," tutur Sekretaris Jendral APJII, Henry Kasyfi saat konferensi pers, Senin (19/2/2018) kemarin.

Sementara pengguna yang menghabiskan waktu 4-7 jam untuk mengakses internet setiap harinya adalah 29,63 persen. Adapun pengguna yang mengakses internet hingga di atas 7 jam sekitar 26,48 persen.

Berdasarkan survei tersebut juga, diketahui penetrasi pengguna aplikasi berbayar dan berlangganan tak terlalu tinggi. Penetrasi pengguna aplikasi berbayar hanya 11,41 persen, sedangkan penetrasi pengguna aplikasi berlangganan 6,29 persen.

"Hasil ini dapat menjadi masukan bagi pengembang aplikasi untuk mencari cara alternatif mendapatkan pengguna, mengingat penetrasi pengguna aplikasi berbayar dan aplikasi berlangganan tak menjadi pilihan pemakai internet di Indonesia," ujar Henry menjelaskan.

Pengguna Internet di Indonesia

Paket internet
Ilustrasi penggunaan internet

Informasi lain yang diperoleh dari survei ini adalah mayoritas pengguna internet di Indonesia ternyata masih terbilang baru. Dalam kurun waktu sebelum 2006 hingga 2013, jumlah pengguna internet nyatanya masih sedikit.

"Ternyata, kebanyakan pengguna internet di Indonesia itu baru, mereka baru mulai memakainya dari 2014 hingga 2016. Ada sekitar 37,12 persen responden. Sementara, untuk tahun di bawah itu kebanyakan tak mencapai 30 persen," tutur Henry.

Merujuk survei ini, diketahui jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2017 sudah mencapai 143,26 juta. Sebagai perbandingan, total populasi penduduk Indonesia saat ini adalah 262 juta.

Jumlah ini meningkat dari survei serupa yang dilakukan pada 2016. Menurut survei ketika itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah 132,7 juta.

Dalam survei kali ini, APJII juga membagi subjek dalam enam wilayah besar, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. Untuk kali pertama, tiap wilayah itu juga dibagi dalam tiga kategori kota/kabupaten, yakni urban, rural-urban, dan rural.

Rencana Survei APJII Tahun Ini

APJII
Konferensi pers hasil survei APJII 2018. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Meski sudah kerap menggelar survei serupa dalam beberapa tahun terakhir, Ketua APJII, Jamalul Izza, berencana untuk meningkatkan hasilnya sehingga dapat diketahui secara real-time. Ia menuturkan, pihaknya berencana untuk memanfaatkan big data.

"Untuk survei tahun ini, kami berencana untuk memanfaatkan big data sehingga data yang diperoleh langsung ketahuan real-time," tuturnya saat ditemui usai konferensi pers hasil survei APJII mengenai penetrasi dan perilaku internet di Indonesia.

Untuk melakukan hal tersebut, menurut Jamalul, APJII akan memanfaatkan nomor IP yang biasanya dimanfaatkan untuk mengakses layanan.

Dari situ, akan terlihat secara langsung jumlah pengguna internet terhadap satu layanan dalam satu waktu sekaligus.

"Dengan cara ini, kita dapat menyusun data penggunaan internet secara langsung, tidak lagi setahun sekali. Selain itu, data ini juga dapat diakses secara online sehingga dapat langsung dilihat oleh setiap orang," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya