IBM: Big Data dan AI Jadi Fokus Perusahaan Tahun Ini

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu optimistis bisnisnya akan kian tumbuh pada tahun ini dengan fokus ke berbagai inovasi penting, seperti AI dan Big Data.

oleh Andina Librianty diperbarui 08 Mar 2018, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2018, 09:00 WIB
IBM
Country Manager Global Business Partner IBM Indonesia Novan Adian. Liputan6.com/ Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Bisnis International Business Machines Corporation (IBM) di Indonesia tumbuh dengan signifikan pada 2017, bahkan melebihi ekspektasi.

Perusahaan asal Negeri Paman Sam itu optimistis bisnisnya akan kian tumbuh pada tahun ini dengan fokus ke berbagai inovasi penting.

“Kami akan fokus ke area big data, kognitif, Artificial Intelligent (AI) dan analisis. Kami selalu fokus terhadap atau pada saat memberikan satu solusi kepada para konsumen,” kata Country Manager Global Business Partner IBM Indonesia, Novan Adian, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/3/2018).

Novan meyakini keseriusan IBM menggarap pasar Indonesia tidak akan berakhir kecewa. Menurutnya, konsumen IBM selama ini mendapatkan keuntungan dari solusi-solusi yang ditawarkan.

“Kami akan berikan value untuk konsumen. Ketika dia memakai solusi IBM, tentu dia akan mendapatkan hasil investasi yang sesuai dengan yang dikeluarkan,” tuturnya.

IBM merupakan salah satu perusahaan teknologi besar di dunia. Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 170 negara di dunia ini, memproduksi dan memasarkan berbagai produk termasuk hardware komputer dan software.

Berbekal pengalaman perusahaan selama ini, Novan optimistis bisnis IBM di Indonesia akan terus melaju. Selain soal bisnis, IBM pun berusaha memberikan kontribusi untuk dunia pendidikan Indonesia.

Salah satunya menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dengan membuka mata kuliah tambahan big data dan komputasi kognitif pertama di Indonesia.

Kerja sama semacam ini dengan lembaga pendidikan Tanah Air akan terus dilakukan dilakukan pada tahun-tahun mendatang.

“Di tahun-tahun yang akan datang, tentunya kami akan selalu memberikan sumbangsih kepada universitas atau akademisi, agar kita selalu membagikan pengetahuan juga akan sangat adaptif sesuai dengan kondisi pasar juga. Kami akan berikan yang kami punya untuk dunia pendidikan,” ungkap Novan.

Kerja Sama dengan Universitas Indonesia

IBM Big Data
Country Manager Global Business Partner IBM Indonesia Novan Adian, Ketua Departemen Akuntansi FEB UI Ancella A. Hermawan, Staf pengajar Departemen FEB UI dan koordinator mata kuliah auditing Agung Nugroho Soedibyo. Liputan6.com/ Andina Librianty

Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bekerjasama dengan perusahaan teknologi terkemuka, International Business Machined Corporation (IBM) membuka kelas big data dan komputasi kognitif yang telah dimulai sejak 14 Februari 2018.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk menghadapi tantangan-tantangan di tengah pertumbuhan teknologi yang diyakini akan semakin besar.

Ketua Departemen Akutansi FEB UI, Ancella A. Hermawan, mengatakan mata kuliah tambahan ini berawal dari keinginan Departemen Akutansi FEB UI untuk meningkatkan kompetensi lulusan beradaptasi dalam dunia ekonomi digital berubah proses bisnisnya.

Oleh karena itu, FEB UI memutuskan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan memampuan analisis data.

“Akutansi itu dekat sekali hubungannya dengan data keuangan dan pengambilan keputusan dari data-data tersebut. Selama menjadi mahasiswa, akutansi fokusnya pada informasi keuangan, penyiapan laporan dan cara menggunakannya, karena itu kami ingin meningkatkam kompetensi mereka untuk analisis data yang didukung dengan teknologi,” ungkap Ancella saat ditemui di Universitas Indonesia, Rabu (7/3/2018).

Ia pun berharap mata kuliah big data dan komputasi kognitif dapat memberikan pengenalan kepada mahasiswa tentang berbagai tool terkait dengan kedua hal tersebut.

“Kemudian dengan pengetahuan dan pengenalan tersebut, kami juga berharap lulusan FEB UI terinspurasi untuk memiliki hybrid skills, sehingga dapat meningkatkan kreatifitas mereka di bernagai profesi di bidang ekonomi dan bisnis,” jelasnya.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya