Stephen Hawking Meninggal Dunia, Warganet Berduka

Ahli fisika teoretis, Stephen Hawking, meninggal dunia hari ini, Rabu (14/3/2018), pada usia 76 tahun.

oleh Andina Librianty diperbarui 14 Mar 2018, 11:55 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2018, 11:55 WIB
Stephen Hawking
Stephen Hawking (Photo by Joel Ryan/Invision/AP)

Liputan6.com, Jakarta - Ahli fisika teoretis, Stephen Hawking, meninggal dunia hari ini, Rabu (14/3/2018), pada usia 76 tahun. Kepergian Hawking meninggalkan duka untuk keluarga dan orang-orang yang mengenalnya.

Pantauan tim Tekno Liputan6.com, Rabu (14/3/2018), ucapan duka juga mengalir di ranah internet untuk pria kelahiran 8 Januari 1942 tersebut. Stephen Hawking menjadi topik paling populer di Twitter, tidak hanya Indonesia, tapi juga dunia.

Berikut sejumlah ucapan duka cita tersebut:

"The world... no, the universe lost an incredible mind today. I am so sad for his family. RIP Stephen Hawking and thank you for sharing your brilliant mind with all of us," tulis @SoCassandra.

"RIP Stephen Hawking. I used to sneak into the college library as a kid to read your work. The world was fortunate to have you and your brilliant mind. Thank you," twit dari @razzyfrazzy.

"Omg Stephen Hawking meninggal xob! Kukira dia akan hidup abadi di dunia ini #RIPHawking," demikian twit dari @auliamaysita.

"Sedihnya aku Stephen Hawking meninggal :((," kicau @chikarubiana.

Stephen Hawking Meninggal Dunia di Rumahnya

Stephen Hawking
Stephen Hawking (Photo by Joel Ryan/Invision/AP)

Menurut pernyataan resmi keluarga, Hawking mengembuskan napas terakhir di rumahnya di Cambridge, Inggris, pada pagi hari ini.

"Keluarga meminta mereka diberikan waktu dan privasi untuk berdukacita atas kepergiannya, tapi mereka berterima kasih untuk semua orang yang berada di sisi profesor Hawking dan mendukungnya selama ini," demikian isi pernyataan dari keluarga Hawking.

Universitas Cambridge akan membuka book of condolence di Gonville and Caius College untuk orang-orang yang ingin memberikan penghormatan kepada Hawking.

Hawking selama ini berjuang keras melawan penyakitnya. Ia pernah didiagnosis motor neuron pada 1963 dan saat itu dinyatakan hanya akan bertahan hidup selama dua tahun. Namun ia tidak menyerah, hingga akhirnya menutup usia pada hari ini.

Hawking merupakan peneliti di Universitas Cambridge. Ia juga pernah menjadi Lucasian Professor di kampus tersebut sejak 1979-2009, posisi yang sebelumnya dipegang oleh Isaac Newton pada 1663.

Perjalanan hidup dan berbagai penemuan mengantarkannya menjadi salah satu fisikawan teoretis paling brilian sejak Albert Einstein.

(Din/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya