Liputan6.com, Jakarta - Skandal Facebook dan Cambridge Analytica awalnya diungkap oleh Christopher Wylie lewat The Guardian pada Minggu (18/3/2018).
Berkat pengungkapannya yang menggegerkan dunia, Wylie dianggap sebagai pahlawan dan whistleblower (pembokar rahasia internal perusahaan).
Advertisement
Baca Juga
Lantas, siapa sebetulnya Christopher Wylie yang membuat Facebook pusing?
Ia adalah pria berusia 28 tahun asal Kanada dan bekerja sebagai ahli analisa data. Wylie lulus dari London School of Economics (LSE), sekolah tinggi yang bergengsi di Inggris.
Dilansir dari The Globe and Mail, Jumat (24/3/2018), Wylie yang bersekolah di SMA elit pernah menjadi korban bullying, dan hal tersebut memberikannya efek emosional yang mendalam.
Meski pernah di-bully. Wylie lantaran tidak patah semangat dan berhasil diterima di LSE untuk belajar ilmu hukum. Ia pun pindah ke Inggris.
Kedua orang tua Wylie adalah dokter, dan keluarganya sangat mapan. Terbukti, rumah milik keluarganya sempat laku terjual Rp 34 miliar.
Disebutkan The Guardian, Wylie adalah dia sosok yang cerdas, lucu, dan jago bercerita.
The Globe and Mail juga melaporkan bahwa Wylie sudah meninggalkan Cambridge Analytica sebelum perusahan itu bergabung dengan kampanye Trump.
Selepas meninggalkan Cambridge Analytica, Wylie pulang ke Kanada. Saat itu, ia merasa bersalah dan marah. Sampai kemudian ia membocorkan informasi terkait hal yang menimpa 50 juta pengguna Facebook.
Membongkar Semuanya
Selain sudah membeberkan ceritanya lewat media, Wylie juga sudah memberikan bukti-bukti dokumen ke kantor Komisi Informasi dan unit kejahatan siber dari Agensi Kejahatan Nasional di Inggris.
Facebook sendiri telah memblokir akun Facebook milik Wylie, menghadapi itu ia pun melanjutkan kampanye lewat Twitter untuk menggalang dana.
Wylie juga sudah setuju untuk memberikan kesaksikan pada pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada Komite Intelijen dan Komite Yudisial dari DPR AS. Selain itu, ia sudah siap melakukan hal yang sama di depan Komite Digital Parlemen Britania Raya.
Â
Advertisement
Pahlawan atau Bukan?
Walau awalnya Wylie sempat dianggap pahlawan, tetapi sekarang muncul kebingungan mengenai hal tersebut.
Sebab, ada sebuah keterangan baru dari Aleksandr Kogan selaku peneliti dan pembuat aplikasi kuis yang mengambil data pengguna Facebook.
Kogan mengatakan justru Wylie yang pertama kali mengajaknya bergabung ke Cambridge Analytica.
Lebih lanjut lagi, Kogan menyebut kalau ia sudah diberikan kepastian oleh Wylie bahwa hal yang mereka lakukan adalah sah-sah saja.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: