Liputan6.com, Jakarta - Menyusul kasus penyalahgunaan data pengguna Facebook, Mozilla selaku pembesut peramban internet Firefox baru saja merilis tool baru bagi penggunanya. Jadi, tool ini akan melindungi data pengguna yang mengakses situs media sosial itu di Firefox.
Dikutip dari Daily Mail, Senin (2/4/2018), add-on bernama Facebook Container ini akan mengisolasi data yang diakses selama pengguna membuka Facebook. Begitu ekstensi ini dipasang, ia akan menghapus seluruh cookies dari Facebook dan mengeluarkan pengguna.
Saat pengguna kembali masuk, Firefox akan menampilkan tab khusus berwarna biru. Berbekal tab khusus ini seluruh aktivitas pengguna saat mengakses Facebook akan dilakukan di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai contoh, saat ingin membuka tautan yang ada di dalam media sosial itu pengguna akan diarahkan ke tab baru yang dibuka. Dengan kata lain, aktivitas tersebut tak akan terbaca sebagai bagian dalam sesi Facebook.
Begitu pula saat pengguna ingin berbagi tautan dari situs lain lewat Facebook. Pengguna akan diarahkan ke tab khusus yang terisolasi tersebut.
Bagi kamu yang terbiasa masuk ke aplikasi pihak ketiga dengan akun Facebook tak dapat dilakukan saat ekstensi ini terpasang. Pelacakan iklan raksasa media sosial itu juga tak akan aktif begitu fitur ini aktif.
Melalui fitur ini kamu tak akan melihat tampilan iklan dari situs lain yang dijelajahi sebelumnya saat mengakses Facebook. Menurut Mozilla, fitur ini membantu pengguna mengisolasi identitas Facebook-nya dari keseluruhan aktivitas internet.
"Saat kamu memasang ektensi ini, kamu dapat menggunakan Facebook secara normal, baik layanan dan iklan. Perbedaannya, layanan itu lebih sulit menggunakan datamu untuk mengirimkan pesan atau iklan tertarget," ujar Mozilla dalam keterangannya.
Mozilla dkk Akan Tarik Iklan dari Facebook
Sekadar informasi, Mozilla memang terbilang vokal saat kasus Facebook ini mulai terkuat. Melalui blog perusahaan, Mozilla menyebut akan menarik iklannya yang dipasang di media sosial tersebut.
Mozilla mengatakan, "Skandal Cambridge Analytica membuat kami menelaah lebih dekat peraturan privasi default Facebook saat ini."
"Meski masih banyak yang harus dipelajari, akses terbuka ke banyak data--khususnya berkenaan dengan pengaturan aplikasi pihak ketiga--sangat mengkhawatirkan," sambungnya.
Atas dasar tersebut perusahaan yang berbasis di Mountain View, California, Amerika Serikat (AS) ini pun setop beriklan untuk sementara waktu di Facebook.
Advertisement
Tak Hanya Mozilla
Meskipun Mozilla tampaknya menjadi perusahaan kenamaan pertama yang menarik iklannya dari Facebook, tak menutup kemungkinan akan banyak lagi yang mempertimbangkan hal serupa.
Seperti yang dilaporkan The Times, Incorporated Society of British Advertisers (ISBA) di Inggris telah meminta pertanggungjawaban Facebook atas penyalahgunaan data tersebut.
ISBA juga dikabarkan akan bertemu langsung dengan para petinggi perusahaan rintisan Mark Zuckerberg itu minggu ini.
"Ketika bertemu dengan Facebook, kami ingin memahami cakupan penyelidikan yang Zuck sebutkan," ungkap Phil Smith, direktur jendral ISBA.
Sekadar informasi, ISBA merupakan badan perdagangan yang mewakili lebih dari 3.000 merek, termasuk Unilever dan P&G. Mereka sedang mempertimbangkan menarik ratusan juta dolar uang iklan mereka dari Facebook.
Keputusan tersebut dilaporkan bakal diambil setelah mendengar tanggapan dan jawaban dari para petinggi Facebook saat pertemuan nanti.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: