Liputan6.com, Jakarta - Facebook sebelumnya sudah buka-bukaan bahwa ada 87 juta data penggunanya yang disalahgunakan oleh konsultan politik Cambridge Analytica.
Perusahaan pun menyebut pihaknya akan menginformasikan kepada pengguna yang jadi korban per 9 April 2018.
Sayangnya, tidak semua pengguna mendapatkan notifikasi. Jika kamu termasuk yang belum mendapatkan notifikasi ini di News Feed, sebenarnya ada cara sederhana untuk mengeceknya.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip The Verge, Kamis (12/4/2018), pusat bantuan Facebook kini memiliki bagian yang akan memberi tahu ke pengguna apakah mereka terdampak penyalahgunaan data ini atau tidak.
Caranya dengan membuka tautan ini. Setelah kamu membukanya, terdapat informasi di sebuah kotak.
Jika data kamu tidak termasuk data pengguna Facebook yang disalahgunakan, kamu akan mendapatkan notifikasi.
"Berdasarkan riwayat kami, baik kamu maupun teman-teman kamu tidak ada yang log-in ke 'This Is Your Digital Life."
Sebagai hasilnya, tampaknya tidak ada informasi Facebook kamu yang dibagikan dengan Cambridge Analytica melalui 'This Is Your Digital Life'."
Sementara, mereka yang informasi pribadinya disalahgunakan, akan diminta untuk mengubah pengaturan aplikasi.
Hapus Aplikasi yang Tak Digunakan
Selain itu mereka juga disarankan untuk memeriksa daftar aplikasi pihak ketiga yang terhubung dengan Facebook dan memastikan untuk menghapus yang tidak lagi digunakan.
Facebook tidak memberitahukan kepada pengguna tentang identitas teman yang menggunakan aplikasi "thisisyourdigitallife."
Kini, Facebook mengimplementasikan perubahan platformnya untuk mencegah aplikasi lainnya menyalahgunakan data pengguna di masa depan.
Perusahaan kini juga mencari tahu aktivitas mencurigakan dari pengembang dan mengauditnya. Hal ini mengikuti perubahan pembatasan aplikasi serupa yang dibuat pada 2014.
Advertisement
1 Juta Pengguna Indonesia Jadi Korban
Dalam keterangan resminya, Facebook mengungkap informasi dari sekira 87 juta pengguna telah digunakan secara tidak layak oleh perusahaan konsultan politik, Cambridge Analytica.
Sebagian besar merupakan data pengguna Facebook di Amerika Serikat (AS), dan Indonesia juga termasuk tiga besar yang menjadi korban.
Sebanyak 70,6 juta akun yang disalahgunakan berasal dari AS, Filipina berada di posisi ke dua dengan 1,2 juta dan Indonesia dengan 1 jutaan akun. Dari total jumlah akun yang disalahgunakan, 1,3 persen adalah milik pengguna di Indonesia.
Negara-negara lain yang juga menjadi korban adalah Inggris, Meksiko, Kanada, India, Brasil, Vietnam dan Australia. Namun, Facebook mengaku tidak tahu rincian data yang diambil dan jumlah pasti akun yang menjadi korban.
"Total, kami yakin informasi dari 87 juta orang di Facebook, sebagian besar di AS, telah dibagikan secara tidak layak dengan Cambridge Analytica," tulis Facebook dalam keterangan resminya.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: