Perusahaan Asuransi Jerman Suntik Rp 482 Miliar ke Go-Jek

Perusahaan asuransi Jerman Allianz menyuntikkan dana senilai US$ 35 juta atau setara Rp 482 miliar kepada Go-Jek.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Apr 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2018, 17:00 WIB
Logo Go-Jek di Kantor Go-Jek di Kawasan Kemang
Logo Go-Jek di Kantor Go-Jek di Kawasan Kemang. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan asuransi Jerman Allianz mengikuti langkah Google dan Tencent dengan menyuntikkan dana ke startup unicorn lokal, Go-Jek.

Mengutip laman Tech Crunch, Kamis (12/4/2018), dana segar dari Allianz yang akan dikucurkan ke Go-Jek terkonfirmasi nilainya sebanyak US$ 35 juta atau setara Rp 482 miliar. Dana tersebut dikucurkan lewat Allianz X, perusahaan investasi digital Allianz.

Sebelumnya, Allianz X telah menyuntikkan dana ke startup Eropa N26 (bersama Tencent) dan penyedia layanan asuransi mikro bernama Bima.

Tech Crunch melaporkan, suntikan dana dari Allianz ini merupakan bagian dari putaran investasi senilai US$ 1,5 miliar yang diterima Go-Jek dari Google, Tencent, JD.com, perusahaan penyedia layanan delivery Tiongkok Meituan, dan lain-lain.

Putaran investasi ini dibuka tahun lalu, yakni saat raksasa teknologi Tiongkok Tencent menyuntikkan dana senilai US$ 500 miliar.

Kini putaran investasi untuk Go-Jek dikabarkan telah ditutup setelah nilai valuasi perusahaan rintisan Nadiem Makarim itu mencapai US$ 4,5 miliar. Sayangnya, Go-Jek belum mengkonfirmasi suntikan dana dari Allianz ini.

Sekadar diketahui, Go-Jek dan Allianz telah memiliki kerja sama selama dua tahun terakhir. Allianz merupakan penyedia asuransi kesehatan untuk pengemudi Go-Jek dan keluarganya.

Bakal Prospek Mitra dan Pengguna

Logo Go-Jek di Markas Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Logo Go-Jek di Markas Go-Jek di Kemang, Jakarta. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Perusahaan asuransi terkemuka itu menyebut, mereka berencana untuk meningkatkan akses para mitra dan kustomer Go-Jek ke produk-produk dan layanan asuransi lainnya.

Langkah ini cukup masuk akal lantaran dalam beberapa tahun belakangan Go-Jek mulai fokus beralih ke layanan finansial di Indonesia.

"Go-Jek telah menunjukkan riwayat kesuksesan dalam bidang transportasi, logistik, dan sektor pembayaran. Kami berencana untuk mendukung pertumbuhan Go-Jek," kata CEO Allianz X Nazim Cetin dalam pernyataannya.

Go-Jek Siap Lebarkan Sayap ke Negara Lain

Go-Jek kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi
CEO Go-Jek Nadiem Makarim dalam konferensi pers Kolaborasi Go-Jek dengan Pemkab Banyuwangi di Jakarta, Rabu (15/11). Go-Jek memperluas kerja sama dengan Pemkab Banyuwangi dalam hal peningkatan layanan publik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah kabar Grab mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara, Go-Jek langsung mengambil langkah untuk beroperasi ke negara lain.

Laporan Tech Crunch menyebut, Go-Jek telah merekrut tim manajemen dan operasional di Filipina, Thailand, dan Vietnam. Go-Jek juga dikabarkan tengah mencari peluang di Singapura.

Go-Jek mulanya beroperasi sebagai perusahaan transportasi ojek on-demand. Namun setelah memiliki layanan mobil dan taksi on-demand, perusahaan masuk ke bisnis pembayaran secara mobile dan layanan lainnya. Misalnya saja layanan belanja, layanan Go-Massage, dan lain-lain.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya