Liputan6.com, Jakarta - Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, pada Selasa (8/5/2018) pukul 19.30 WIB, menjatuhkan sejumlah korban jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Tercatat, ada enam korban jiwa meninggal akibat bentrok antara narapidana dengan polisi di Mako Brimob. Lima di antaranya polisi, dan satu merupakan narapidana kasus teroris.
Peristiwa ini sontak menjadi sorotan warganet di media sosial. Pantauan Tekno Liputan6.com, hingga berita ini naik, Mako Brimob menjadi trending topic di Twitter. Sebanyak lebih dari 21 ribu cuitan meramaikan lini masa.
Untuk lebih lengkap, simak cuitan warganet seputar Mako Brimob berikut.
Rusuh di mako brimob pada nyinyir nanya kok bisa ada hape dlm penjara. Nih ya, jgn kan hape, pabrik narkoba aja pernah ada kok di penjara. hhh
— 🍕 (@mamet__) May 9, 2018
Kalau polisi bertindak, bisa dituding melanggar HAM.Boleh gak sih teroris yg menganiaya polisi sampai tewas itu dilepas di depan Mako Brimob aja?
— Captain Green ✌️ (@karman_mustamin) May 9, 2018
*Reading this morning news*Foreign medias: "An outrage happened in Depok Mako Brimob from the international terrorist organization"Local medias: "There was a tinsy winsy problem last nite. But all cool now. Ehehe."I MEAN COME ON, WHAT REALLY HAPPENED pic.twitter.com/aeqqblbHnZ
— kusumandaru (@aan__) May 9, 2018
Baca berita "terrorist" yg di mako brimob,And yeah... Religion is a new kind of drugs... You "inject" the right amount, you're a good person, you "sniff" a little bit too much and shit happen
— yudhistira (@pferlucci) May 8, 2018
Turut berdukacita atas tewasnya beberapa orang dalam kerusuhan di Mako Brimob
— Dewi (@Dewikomala94) May 9, 2018
Seharian menahan diri untuk tidak ngikut² soal Mako Brimob. Tapi makin lama para elit ngomong normatif jadi makin sebel wae.
— Rumail Abbas (@Stakof) May 9, 2018
Setiap kali dengar nama Jenderal Wiranto, selalu teringat posisinya sbg Menhankam/Pangab, mestinya penanggungjawab keamanan nasional saat terjadi Kerusuhan Mei 1998.Dpt info Menko Wiranto otw ke Mako Brimob. Kita lihat bgmn 'wisdom'nya tangani situasi krisis ini
— unilubis (@unilubis) May 9, 2018
Awal Perkara Kerusuhan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, awalnya usai salat Magrib ada salah seorang napi yang menanyakan titipan makanan dari keluarganya ke petugas.
"Salah satu dari anggota tadi menyampaikan bahwa titipan makanan dipegang oleh anggota lain," tutur Argo dalam keterangannya, Rabu (9/5/2018).
Mendengar alasan itu, napi tersebut tidak terima. Dia kemudian mengajak rekan-rekannya dari Blok C dan B untuk berbuat kerusuhan.
"Lalu napi membobol pintu dan dinding sel, kemudian tidak terkontrol lagi," jelas dia.
Petugas yang ada di lokasi kerusuhan pun jadi bulan-bulanan. Mereka adu fisik dan mengalami cedera luka di sejumlah bagian tubuh.
"Korban luka Iptu Sulastri, Brigadir Haris, Briptu Hadi Nata, dan Bripda Rahmadan," Argo menandaskan.
Advertisement
Dipasang Kawat Berduri
Akibat kerusuhan, hingga Rabu pagi (9/5/2018), jalan menuju Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, ditutup aparat kepolisian.
Bahkan blokade yang dilakukan bertambah jauh dari hanya 600 meter dari Mako Brimob, kini penutupan jalan dilakukan di depan kampus Gunadarma. Oleh aparat kepolisian, kendaraan dialihkan menuju jalur alternatif.
Dengan pengalihan arus lalu lintas, ruas jalan di depan gerbang utama Mako Brimob tampak steril. Sejumlah aparat brimob disiagakan di sejumlah lokasi. Bahkan, kawat berduri terpasang di gerbang masuk dan kendaraan taktis lapis baja disiagakan.
Pengamanan jalan menuju Mako Brimob telah dilakukan sejak Selasa malam, terkait informasi keributan tahanan di Rutan Mako Brimob dengan sejumlah petugas.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol M Iqbal, meminta masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terhasut dengan informasi yang beredar di media sosial. Akibat insiden tersebut, sejumlah petugas terluka.
(Jek/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: