Liputan6.com, Jakarta - Gerhana bulan total terlama abad ini akan terjadi pada Sabtu dini hari (28/7/2018) dan dapat diamati dari seluruh wilayah Indonesia.
Jika cuaca bagus, maka gerhana ini bisa disaksikan di hampir seluruh wilayah dunia, kecuali Greenland, Kanada dan Amerika Serikat (AS).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mengungkapkan gerhana bulan total pada 28 Juli terdiri dari beberapa fase yakni P1, U1, U2, Puncak, U3, U4 dan P4.
Advertisement
P1 adalah gerhana mulai, U1 gerhana sebagian mulai, U2 gerhana total mulai, Puncak adalah puncak gerhana, U3 gerhana total berakhir, U4 gerhana sebagian berakhir, dan P4 gerhana berakhir.
Baca Juga
Fase-fase tersebut memiliki waktunya sendiri. Fase P1 dimulai pada pukul 00:13 WIB dan U1 01.24 WIB. Kemudian fase gerhana bulan total mulai yakni U2 dimulai pada pukul 02.30 WIB, puncaknya 03.22 WIB dan berakhir pada 04.13 WIB.
Sebelum menyaksikan gerhana bulan total, ada beberapa informasi menarik tentang gerhana bulan total ini. Berikut beberapa di antaranya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (27/7/2018):
1. Cara melihat gerhana bulan total
Untuk menyaksikan gerhana bulan ini, kamu tidak membutuhkan peralatan khusus.
Jika langit cerah, maka mata adalah instrumen terbaik untuk menikmati pemandangan indah ini. Kamu pun juga dapat menggunakan teropong jika memilikinya.
Terlepas dari berbagai alat yang digunakan, hal terbaik dari fenomena ini yaitu kamu tidak perlu menggunakan filter khusus atau kacamata pelindung untuk melihat gerhana bulan total.
Tidak seperti gerhana matahari total yang berbahaya jika dilihat langsung dengan mata langsung, bulan tidak terlalu terang sehingga tidak membahayakan mata.
2. Bulan berwarna merah
Gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Gerhana bulan total terjadi ketika matahari, Bumi dan Bulan "berbaris" dengan sempurna.
Bagian paling menarik, ketika bulan sepenuhnya berada dalam bayangan Bumi, sehingga warnanya tampak kemerahan. Peristiwa ini dikenal sebagai blood moon. Warna merah darah tersebut disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer bumi.
Warna bulan yang muncul tergantung pada kondisi atmosferis di atmosfer Bumi. Semakin bersih atmosfer, maka semakin terang warna merahnya.
Â
Advertisement
3. Berapa banyak gerhana bulan pada abad ini?
Berdasarkan data National Aeronautics and Space Administration (NASA), akan ada 230 gerhana bulan di abad ke-21. Hanya 85 di antaranya merupakan gerhana bulan total.
Fenomena alam pada 28 Juli 2018 merupakan gerhana bulan terlama yang pernah terjadi pada abad ini dengan durasi 1 jam 43,6 menit. Ini akan menjadi gerhana bulan ke-17 pada abad ini. Selanjutnya akan terjadi pada 21 Januari 2019.
Tertarik ingin mengamati fenomena alam ini? Anda bisa menyaksikan gerhana bulan total ini di situs web BMKG yang beralamat di http://www.bmkg.go.id/gbt.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: