Analis Prediksi Bakal Ada 600 Apple Store di 2023

Analis Gene Munster memperkirakan Apple akan memiliki 600 Apple Store di berbagai negara pada 2023.

oleh Andina Librianty diperbarui 21 Agu 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2018, 15:30 WIB
Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Fasilitas Visitor Center di kawasan Apple Park yang resmi dibuka untuk umum di Cupertino, California, Jumat (17/11). Visitor Center dilengkapi dengan atap yang terbuat dari bahan serat fiber kantilever sehingga membuatnya tampak melayang (AP/Eric Risberg)

Liputan6.com, Jakarta - Analis Gene Munster memperkirakan Apple akan memiliki 600 Apple Store di berbagai negara pada 2023. Saat ini, jumlahnya baru 511.

Dilansir Phone Arena, Selasa (21/8/2018), Munster mengatakan, ratusan toko tersebut dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi Apple.

Sebanyak 65 ribu karyawan ritel Apple yang ada sekarang saja sudah membantu menyebarkan "doktrin" perusahaan kepada konsumen secara langsung, apalagi dengan penambahan toko-toko baru.

Dua negara yang akan menjadi target utama pembangunan App Store terbesar dalam lima tahun ke depan adalah Tiongkok dan India.

Tiongkok, misalnya, saat ini memiliki lebih dari 40 Apple Store, dan Munster memperkirakan toko pertama di India akan dibuka dalam waktu enam bulan ke depan.

Seiring dengan pertumbuhan yang akan terjadi, jumlah karyawan Apple Store diperkirakan dapat mencapai 80 ribu pada 2023.

Melalui Apple Store, kata Munster, Apple dapat memperlihatkan kualitas, desain, pengalaman, inspirasi, kemudahan dan keamanan dari jajaran perangkatnya.

Menurutnya, setiap toko Apple memiliki lima "lapisan" yaitu estetika, sambutan baik, masukan, dukungan dan inspirasi.

Salah satu ciri utama semua toko Apple adalah desain pintu kaca, serta dengan ruangan yang terlihat terang dan bersih.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

iPhone Dual SIM Bakal Hadir Tahun Ini?

Apple Resmi Buka Visitor Center di Apple Park
Pengunjung naik ke teras atap Visitor Center di kawasan Apple Park yang resmi dibuka untuk umum di Cupertino, California, Jumat (17/11). Pengunjung bisa melihat megahnya markas baru Apple dan 9.000 pohon yang ada di sana. (AP/Eric Risberg)

Terlepas dari App Store, Apple dilaporkan sedang menyiapkan peluncuran smartphone baru. Salah satu laporan menyebutkan, Apple akan menghadirkan iPhone dengan dua slot kartu SIM pada tahun ini.

Apple belum mengonfirmasi kebenaran laporan ini, tapi dari kode yang ada di iOS 12 versi developer terdapat indikasi sistem operasi itu siap mendukung kartu SIM ganda. Ada komponen dengan tulisan kode sistem "second SIM status" dan "second SIM tray status". Selain itu juga terdapat pula kode yang berisi keterangan "dual sim device".

Kode-kode itu dinilai mengindikasikan Apple siap membangun software yang mendukung fungsi dual SIM. Terlebih, dengan sistem "second SIM tray", besar kemungkinan perusahaan akan menyediakan dua slot SIM, tak sekadar eSIM.

 

Tak Ada Modem Qualcomm di iPhone 2018

CEO Apple, Tim Cook dan Malala Yousafzai Tim
CEO Apple, Tim Cook dan Malala Yousafzai di luar rumah seorang anak perempuan yang sekolah dengan dukungan Malala Fund (Foto: Apple)

Lebih lanjut, iPhone 2018 dilaporkan tidak akan menggunakan modem dari Qualcomm. Informasi baru ini berasal dari Chief Financial Chief Qualcomm, George Davis.

Menurut perkiraannya, Apple hanya akan menggunakan modem dari kompetitor untuk iPhone terbaru. Pernyataan ini sekaligus membantah laporan sebelumnya, yang menyebutkan Qualcomm akan menyuplai 30 persen dari total modem yang dibutuhkan Apple.

"Kami meyakini Apple hanya ingin menggunakan modem dari para kompetitor, ketimbang menggunakan milik kami untuk iPhone terbaru. Kami akan terus menyediakan modem untuk perangkat Apple yang ada," ungkap Davis.

Qualcomm akan terus menyuplai modem untuk model iPhone yang masih dijual oleh Apple. Namun, perusahaan belum bisa memastikan kemungkinan menyuplai modem untuk iPhone baru di masa depan. Kendati demikian, mengingat industri yang sangat dinamis, perusahaan tidak menutup pintu peluang untuk bekerja sama.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya