Steve Christian, Programer IT yang Sukses Jadi Bos Media Digital

Jadi pengisi materi YOTNC 2018 di Balai Kartini, Bos KLY berbagi kisah sukses mendirikan jaringan media digital terkemuka di Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 25 Agu 2018, 16:53 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2018, 16:53 WIB
Bos KLY Steve Christian Berbagi Cerita di YOTCN 2018
CEO KapanLagi Youniverse (KLY), Steve Christian (kiri) saat menjadi salah satu pengisi materi dalam Youth On Top National Conference (YOTNC) 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - CEO KapanLagi Youniverse (KLY), Steve Christian, menjadi salah satu pengisi materi dalam Youth On Top National Conference  (YOTNC) yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8/2018).

Dalam sesi talkshow yang dihadiri ratusan anak muda ini, Steve menyebut kisah suksesnya mendirikan jaringan media digital terkemuka di Indonesia berawal dari sebuah penolakan yang terjadi beberapa tahun lalu.

"Saya mulai berusaha sendiri karena sebuah penolakan. Jadi saat selesai SMA saya datang ke toko untuk menggantikan teman menjadi kasir. Dia suruh datang hari Senin, ternyata saat Senin datang, bosnya bilang untuk kasir sudah ada dari Jumat," kata Steve.

Dari penolakan itulah, Steve kemudian bertekad membuat lapangan kerja yang besar. "Saya waktu itu butuh lapangan kerja, makanya sedih sekali saat ditolak," tuturnya.

Tekadnya beberapa waktu silam diwujudkan oleh Steve yang merupakan programmer IT dengan membangun perusahaan sendiri yang bergerak di bidang digital media.

Steve mengatakan, kemampuannya dalam bidang komputer yang menginspirasinya membuat bisnis media digital.

"Dulu saya sudah kerja di perusahaan, tetapi melihat dunia bisnis digital akan besar, kuenya akan besar karena tahu the next big thing adalah internet, saya mulai buat KapanLagi," kata Steve.

Media-media di bawah naungan KLY kini memiliki 120 juta pembaca tiap bulannya. Namun semua bukan tanpa jatuh bangun.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sejarah KapanLagi

Ilustrasi internet. (Doc: CNET)

KapanLagi dibuat tahun 2003 dengan modal yang menurut Steve sebesar Rp 300 jutaan. Sayangnya setelah 2 tahun berjalan, media digital yang didirikannya itu mengalami masa sulit dan hanya memiliki waktu tiga bulan untuk bertahan.

"Dalam 2 tahun berjalan,  saya sampaikan kepada seluruh staf 'kita hanya memiliki waktu 3 bulan, kalo nggak survive kita harus cari kerjaan baru'," kata Steve waktu itu.

Tiga bulan itupun digunakan untuk terus bertahan dan berusaha. Alhasil, setelah memberitahukan kepada seluruh staf, KapanLagi bangkit kembali dan bertahan kuat hingga kini.

Saat ini Steve melalui KapanLagi Youniverse memiliki sekitar 900 karyawan dengan 11 platform media digital, termasuk Liputan6.com, Merdeka.com, dan lain-lain yang total pembacanya mencapai angka 120 juta pengunjung tiap bulannya.


Pengalaman Jadi Guru Terbaik

Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)

"Titik nadir KapanLagi saat saya memanggil semua staf tiga bulan kami akan tutup. Kejadian ini terulang lagi pada tahun 2011 perusahaan dalam masa sulit. Waktu itu kami ada 180 tim, gara-gara ada sebuah perubahan peraturan pemerintah, dalam semalam kami hampir hancur," katanya.

Lagi-lagi Steve memberikan opsi kepada para staf untuk bertahan atau mencari tempat kerja baru. Perusahaan, kata dia, hanya punya waktu 18 bulan untuk bertahan.

"20 orang memilih untuk tetap jalan dengan KapanLagi dan bertahan sampai saat ini," katanya.

Kepada anak-anak muda yang hadir di acara tersebut, Steve mengatakan, semakin banyak memiliki pengalaman, kesalahan yang dibuat pun akan makin minim.

"Kalau di awal karier sering banyak salahnya, jadi bangun terus intuisi dengan pengalaman-pengalaman. Intuisi itu bukan ngarang tetapi berdasarkan experience, ini jadi sebuah sense," tuturnya.

Menurut Steve, kalaupun seseorang salah langkah dalam bisnisnya, pengalaman membuat recovery dari kesalahan menjadi lebih cepat. "Yang penting jangan menyerah," ujarnya.

(Tin/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya