Apple Tak Sendiri, Amazon Kini Juga Jadi Perusahaan 1 Triliun Dolar

Jangan heran mendengar kabar kini senilai US$ 1 triliun. Sebab, Amazon dipandang sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di AS.

oleh Jeko I. R. diperbarui 05 Sep 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2018, 09:30 WIB
Kantor Amazon Dihebohkan Ancaman Bom
Jeff Bezos, sang CEO Amazon juga sedang berada di dalam gedung saat itu.

Liputan6.com, Jakarta - Apple boleh saja berbangga, karena perusahaan teknologi asal Negeri Paman Sam itu baru saja mencetak rekor terbaru dalam nilai valuasinya.

Pada penutupan saham yang dilakukan beberapa waktu lalu, nilai saham Apple dilaporkan mencapai titik tertinggi, yakni US$ 207,39.

Karenanya,kenaikan tersebut membuat Apple mengalahkan perusahaan lain, seperti Amazon dan Microsoft sebagai perusahaan teknologi pertama yang mencapai nilai valuasi hingga US$ 1 triliun (setara dengan Rp 14.491 triliun).

Namun, sekarang Apple justru tak sendiri menduduki tahta perusahaan teknologi dengan nilai paling besar sedunia.

Pasalnya, ada lagi perusahaan teknologi lain yang ikut menyusul dengan nilai US$ 1 triliun. Perusahaan tersebut tak lain adalah sang raksasa e-Commerce asal Amerika Serikat (AS), Amazon.

Dilansir New York Times pada Rabu (5/9/2018), nilai Amazon diketahui melonjak tinggi hingga US$ 1 triliun pada Selasa (4/9/2018) setelah nilai sahamnya juga meroket ke angka US$ 2.050.

Dengan kenaikan tersebut, nilai kekayaan sang pendiri Amazon Jeff Bezos pun ikut melejit dan menjadikannya setara dengan Bill Gates serta Warren Buffet.

Tak heran mendengar kabar Amazon kini senilai US$ 1 triliun. Sebab, Amazon dipandang sebagai salah satu perusahaan teknologi paling berpengaruh di AS.

Bahkan, Amazon sekarang telah memperkerjakan lebih dari 550.000 orang dan menghasilkan pemasukan US$ 178 triliun (setara dengan Rp 2.662 kuadraliun) setiap tahunnya!

Jeff Bezos, 'Penjual Buku' yang Ingin Bawa Manusia ke Antariksa

CEO Amazon Jeff Bezos
Foto: Business Insider

Chief Executive Officer (CEO) Amazon.com (Amazon), Jeff Bezos, mungkin merasa 2017 adalah salah satu tahun terbaik dalam hidupnya. Penyebabnya adalah pundi-pundi kekayannya yang terus bertambah.

Berdasarkan data Forbes 2017 World’s Billionaires List, Bezos bertengger di poisisi ketiga dengan total kekayaan bersih US$ 72,8 miliar atau setara Rp 966,7 triliun (asumsi kurs Rp 13.280 per US$ 1). Berdasarkan data yang dirilis pada 20 Maret 2017, kekayaan Bezos bertambah US$ 27,6 miliar atau setara Rp 366,5 triliun, dalam setahun terakhir.

Ini bukan kali pertama Bezos bertengger dalam daftar "orang terkaya di dunia". Ia pertama kali berada dalam daftar 10 besar orang terkaya di dunia pada 2016, dengan menempati posisi kelima versi Forbes 2016 World’s Billionaires List.

Kini posisinya mengalami peningkatan dengan kenaikan kekayaan hampir US$ 30 miliar atau setara Rp 398 triliun. Satu dekade lalu, Forbes 2007 Billionaires List mencatat total kekayaan Bezos hanya US$ 4,4 miliar atau setara Rp 58 triliun.

Terlepas dari perhitungan Forbes 2017 World’s Billionaires List, kekayaan Bezos terus bertambah setiap hari. Berdasarkan catatan realtime net worth Forbes per 25 April 2017, kekayaan bersih Bezos telah mencapai US$ 77,8 miliar atau Rp 1 kuadtriliun.

Bertambahnya pundi-pundi kekayaan Bezos tak lepas dari kesuksesan raksasa e-Commerce yang didirikannya 22 tahun silam, Amazon.

Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon. (Forbes.com)

Saham perusahaan tersebut naik 67 persen selama setahun terakhir, yang salah satunya didorong kesuksesan unit bisnisnya yaitu layanan cloud computing, Amazon Web Services. Bezos memiliki hampir 17 persen saham di Amazon.

Perjalanan Bisnis Jeff Bezos

Amazon Kembangkan Smart Glass untuk Nonton TV
CEO Amazon, Jeff Bezos.

Terlepas dari kekayannya, pria yang lahir dengan nama Jeffrey Preston Jorgensen ini merupakan salah satu tokoh industri teknologi terkemuka. Ia adalah seorang engineer, pengusaha teknologi dan ritel, investor serta filantropi.

Pria kelahiran 53 tahun silam ini merupakan pendiri, Chairman dan Chief Executive Officer (CEO) Amazon.com, yang kini merupakan salah satu e-Commerce terbesar di dunia.

Bezos lulus dari Princeton Universtiy dengan gelar sarjana sains. Setelah lulus dari Princeton pada 1986, Bezos bekerja di Wall Street dalam bidang ilmu komputer.

Usai berlabuh ke sejumlah perusahaan, Bezos akhirnya mendirikan Amazon pada 1994. Mulai dari sebuah kantor kecil di garasi, kini Amazon berkembang menjadi salah satu perusahaan bergengsi di dunia.

Ide awal Bezos mendirikan Amazon adalah untuk menjual buku secara online. Namun seiring waktu, kini Amazon menjual hampir semua yang mungkin dibutuhkan oleh konsumen. Demikian seperti dilansir Forbes, Rabu (26/4/2017).

Di luar dari Amazon, ambisi lain Bezos adalah 'perjalanan luar angkasa'. Ia memiliki perusahaan kedirgantaraan, Blue Origin. Perusahaan ini mengembangkan sebuah roket, yang dikatakan Bezos, akan bisa membawa penumpang.

Gebrakan lain yang mengundang perhatian adalah saat membeli surat kabar The Washington Post, pada 2013 seharga US$ 250 juta atau setara Rp 3,3 triliun. 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya