Bahaya Aplikasi Fortnite Palsu Masih Intai Pengguna Android

Banyak aplikasi Fortnite palsu menyimpan malware, scam, adware, hingga mengancam keamanan privasi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Sep 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2018, 07:00 WIB
Fortnite
Fortnite kini sudah menyambangi iOS (sumber: Epic Games)

Liputan6.com, Jakarta - Pengguna Android kembali diingatkan bahwa ada ancaman bahaya yang tersimpan dari aplikasi untuk sistem operasi tersebut. Kali ini, ancaman berasal dari sejumlah aplikasi palsu yang menyaru sebagai gim Fortnite

Dalam laporan yang dibuat oleh Top10VPN, seperti dikutip dari Express, Senin (17/9/2018), kebanyakan aplikasi palsu menyimpan masalah untuk pengguna Android, mulai dari malware, scam, adware, hingga keamanan privasi.

Top10VP menyebut ada 32 aplikasi yang terindikasi menyaru sebagai gim tersebut. Beberapa aplikasi palsu itu juga secara diam-diam memantau lokasi perangkat dan mengaktifkan kamera.

Tidak hanya itu, sejumlah aplikasi dapat membaca informasi mengenai kontak dan membuat panggilan telepon. Seluruh aplikasi palsu ini diketahui meniru gim Fortnite yang memang masih dirilis secara terbatas untuk undangan.

"Kami menemukan sejumlah aplikasi dapat melacak lokasi, membaca kontak memakai kamera, termasuk membuat panggilan telepon diam-diam. Izin tersebut tidak ada di dalam file gim resmi Fortnite," tutur Head of Research TOP10VPN Simon Migliano.

Lebih lanjut disebutkan, aplikasi palsu ini banyak beredar di sejumlah marketplace yang menawarkan file APK Fortnite untuk Android. Sekadar diketahui, Epic Games selaku pengembang memang tidak merilis gim tersebut melalui Google Play Store.

Oleh sebab itu, tidak sedikit pengguna yang ingin mencari versi apk dari Fortnite untuk dapat memainkannya. Kendati demikian, belum dapat diketahui pihak yang merilis aplikasi palsu ini termasuk motif di baliknya.

Aksi Epic Games Atasi Masalah

Fortnite
Fortnite. (Doc: Epic Games)

Tak lama usai Fortnite meluncur, Epic Games sudah menyadari hal ini. Karenanya, pengembang tersebut mengingatkan bahwa ada situs tidak resmi Fortnite untuk Android yang biasanya berisi malware atau scam.

Tidak hanya itu, Epic Games juga sudah melakukan tindakan terhadap 47 situs 'Fortnite for Android' palsu. Ada pula sejumlah video YouTube yang mengkalim menawarkan cara bermain Fortnite di perangkat Android.

Kasus semacam ini juga bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, temuan dari Hacker News, informasi berupa tutorial termasuk aplikasi palsu Fortnite juga disusupi dengan malware.

"Untuk membuat aplikasi itu nyata, ikon gim dibuat semirip mungkin. Setelah dicek, ikon tersebut ternyata mengambil dari Fortnite versi iOS sehingga tampak seperti asli," tutur Nathan Collier dari Malwarebytes.

Saat dibuka, aplikasi palsu itu juga tampak seperti asli. Jadi, pemain akan melihat laman pembuka gim termasuk musik yang sama dari gim sebenarnya.

Akan tetapi, sebelum masuk ke laman sebelumnya, pemain akan diminta untuk mengunduh aplikasi lain terlebih dulu.

Setelah aplikasi itu terpasang, pemain juga tak bisa langsung memainkan gim sebelum memasang aplikasi lain terlebih dulu.

Mengingat aplikasi ini palsu dan sebenarnya tak bisa berjalan, pemain hanya akan diminta untuk memasang aplikasi lain secara terus menerus. Skema ini biasanya dipakai untuk meningkatkan jumlah pengunduh dengan cara curang.

Modus Aplikasi Fortnite Palsu

Fortnite
Rilis Awal 2018, Fortnite Versi iOS Sudah Meraup Untung Rp 1,4 Triliun. (Doc: Ubergizmo)

Tak hanya itu, ada pula gim yang meminta akses kontak atau kamera di perangkat pengguna.

Kondisi ini dapat berbahaya mengingat pihak tak bertanggung jawab dapat memanfaatkan akses tersebut untuk mengambil alih perangkat pengguna.

Selain itu, tak sedikit pula aksi curang ini memanfaatkan kanal YouTube. Dari informasi yang diperoleh, di platform itu banyak pihak yang membuat video tipuan mengenai cara memasang aplikasi Fortnite di perangkat Android.

Biasanya, video tersebut akan menyertakan tautan untuk mengunduh file apk yang disebut sebagai aplikasi Fortnite.

Namun, hampir dapat dipastikan aplikasi itu biasanya berisi malware untuk menyerang korban yang tak sadar.

Praktik semacam ini sebenarnya sudah biasa terjadi saat ada aplikasi atau gim yang begitu populer. Karena itu, selalu pastikan mengunduh aplikasi dari pengembang dan toko aplikasi resmi.

(Dam/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya