Hacker Taiwan Batalkan Rencana Retas Akun Facebook Mark Zuckerberg

Lewat laman Facebook-nya, Chang mengumumkan bakal menyetop aksi peretasan tersebut guna menghindari masalah yang tidak perlu.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2018, 14:00 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, CEO Facebook. (Foto: NYPost)

Liputan6.com, Jakarta - Rencana hacker Taiwan bernama Chang Chi-yuang untuk meretas akun Facebook milik Mark Zuckerberg ternyata dibatalkan.

Menurut laporan Bloomberg beberapa hari lalu, hacker putih ini tidak hanya berencana meretas akun bos Facebook tersebut, tetapi juga hendak menyiarkan aksinya secara langsung. Dia menyebut akan melakukan hal ini pada 30 September 2018.

Namun seperti dikutip dari Engadget, Minggu (30/9/2018), Chang ternyata mengurungkan rencananya. Dia mengklaim cuma akan mengirim bug yang ditemukannya ke Facebook.

Lewat laman Facebook-nya, Chang mengumumkan menyetop aksi peretasan tersebut guna menghindari masalah yang tidak perlu.

"Saya harusnya tidak mencoba membuktikan diri dengan cara bermain-main dengan akun Zuck," katanya melalui laman Facebook.

Kendati demikian, dia tetap akan menunjukkan bukti bahwa dirinya memang memiliki kemampuan untuk menemukan bug setelah mendapatkan hadiah dari Facebook terlebih dulu.

Meski begitu, Facebook sebenarnya tak seperti perusahaan teknologi kebanyakan, yang senang dengan keberhasilan pihak lain menguji kerentanan di sistemnya.

Pada 2013 misalnya, jejaring sosial besutan Zuck ini menolak untuk memberikan hadiah kepada Khalil Shreateh, seorang ahli sistem informasi dari Palestine yang meretas akun Zuck dan mengunggah video Enrique Iglesias di salah satu teman Facebook Zuck.

Bukan hanya itu, akun Twitter dan Pinterest Zuck sebelumnya juga jadi sasaran peretasan kelompok hacker yang menyebut dirinya OurMine.

Rencana si Hacker

[Bintang] Mark Zuckerberg
Tawa Mark Zuckerberg sebelum dirundung masalah pencurian data pengguna Facebook. (AFP/Kimihiro Hoshino)

Sebelumnya, seorang hacker dari Taiwan mengklaim dirinya bakal menyerang akun Facebook milik Mark Zuckerberg.

Sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Jumat (28/9/2018), hacker yang dimaksud mengaku bernama Chang Chi-yuan dan merupakan seorang bug bounty hunter alias hacker "baik".

Diketahui, bug bounty hunter ini kerjanya membobol celah di sebuah sistem dengan tujuan mendapatkan imbalan berupa uang tunai dari perusahaan yang dibobolnya.

Tidak main-main, Chang juga berupaya untuk menghapus akun Facebook milik miliarder tersebut dan menayangkannya secara live streaming pada akhir pekan ini.

Sayangnya, Chang tak mengizinkan media untuk melakukan wawancara dengannya. Ia juga tidak berkenan menjawab pertanyaan yang dikirim lewat email.

"Saya ingin menyiarkan secara langsung penghapusan akun Facebook Zuck," kata pria kurus berusia 24 tahun itu kepada 26 ribu followers Facebook-nya.

Pengamat siber dari India dan Amerika Serikat sebenarnya sudah sering mengekspos celah di situs web dan aplikasi perusahaan dan mendapatkan imbalan dalam bentuk uang tunai.

Namun, tampak tak biasa bagi seorang hacker "baik" untuk melakukannya secara langsung.

Cukup Terkenal di Lingkungannya

Ini Dia, Tampang Para Hacker Terbaik Asal Indonesia
Hacker alias peretas merupakan orang yang ahli dalam hal menerobos masuk ke dalam sistem keamanan jaringan komputer milik seseorang

Chang yang cukup terkenal di lingkungannya ini sebelumnya pergi ke acara talk show di sejumlah stasiun TV dan berbicara tentang berbagai serangan peretasan yang dilakukan.

"Saya tidak ingin menjadi hacker profesional dan sama sekali tidak ingin menjadi hacker. Saya hanya bosan dan ingin untuk mendapatkan lebih banyak uang," kata Chang.

Sebelumnya, dia pernah digugat oleh operator bus lokal setelah menyerang sistem operator bus yang dimaksud dan memungkinkan penumpang membeli tiket seharga 1 dolar Taiwan.

Chang juga mengklaim dirinya pernah menyerang sistem Apple dan Tesla. Selain itu, akun Facebook-nya sudah terdaftar sebagai satu dari delapan kontributor khusus bug bounty hunter di Line Corporation (Line) di tahun 2016.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya