Kantongi Izin OJK, Fitopia Siap Ramaikan P2P Lending di Indonesia

Fintopia akan meramaikan pasar peer-to-peer (P2P) lending yang memberikan pendanaan bagi konsumen yang sulit berinteraksi dengan bank konvensional.

oleh Iskandar diperbarui 10 Nov 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 14:00 WIB
Fitopia
Dok: Fitopia

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan rintisan yang bergerak di industri financial technology (fintech) memang tengah menjamur di sejumlah negara. Indonesia pun dinilai menjadi salah satu negara dengan pasar fintech yang potensial.

Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor perusahaan fintech asal Tiongkok, Fintopia, menyerbu pasar Indonesia melalui PT Indonesia Fintopia Technology.

Perusahaan bahkan telah menyelesaikan pendaftaran resmi di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Fintopia akan meramaikan pasar peer-to-peer (P2P) lending yang memberikan pendanaan bagi konsumen yang sulit berinteraksi dengan bank konvensional melalui produknya yang bernama EasyCash.

Lewat EasyCash, masyarakat Indonesia nantinya bisa mengakses layanan peminjaman uang tunai. Hadirnya Finopia di Indonesia, menurut perusahaan tak lain karena Indonesia dinilai merupakan salah satu pusat ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Meski besar, hanya satu dari tiga penduduk di Indonesia dewasa yang memiliki layanan perbankan. Selain itu, jangkauan kredit bank di Indonesia juga dinilai rendah dibanding dengan negara-negara lain.

“Kami secara khusus memperhatikan upaya pembangunan platform fintech yang berorientasi pada teknologi agar bisa memenuhi kebutuhan pendanaan yang cepat, nyaman, dan mudah dijangkau,” tutur Liu Yongyan, CEO Fintopia dalam keterangannya, Sabtu (10/11/2018).

 

260 Karyawan

Ilustrasi Fintech
Ilustrasi Fintech. Dok: edgeverve.com

Liu mengatakan layanannya memiliki keunggulan dalam hal teknologi dan manajemen risiko. Selain itu, kedekatan dengan OJK juga dinilai penting membantu perusahaan meraih pendaftaran resmi. Liu mengklaim pihaknya akan patuh terhadap semua aturan pendanaan di Indonesia.

Fintopia sendiri kini telah berkembang dengan jumlah karyawan sebanyak 260 orang. Beberapa karyawannya pun berasal dari mantan pialang di Wall Street. Fintopioa berharap teknologi keuangannya bisa dipakai untuk melayani konsumen di berbagai negara.

“Kesuksesan kami di Indonesia akan membuktikan keberhasilan Fintopia di negara-negara lain,” Liu menandaskan.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya