Liputan6.com, Jakarta - Sharp baru saja memperkenalkan smartphone terbarunya ke publik. Mengusung desain kekinian, Sharp mengambil pendekatan berbeda, terutama dari sisi notch.
Alasannya, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (16/11/2018), Sharp dengan nama Aquos R2 ini memiliki dua notch, berbeda dari satu notch yang ada di kebanyakan smartphone.
Advertisement
Baca Juga
Satu notch berada di sisi atas smartphone, sedangkan satu notch lagi diletakkan di bagian bawah. Adapun fungsi notch di bagian bawah diletakkan pemindai sidik jari.
Tidak hanya itu, Sharp juga membekali smartphone ini dengan spesifikasi kelas wahid. Aquos R2 hadir dengan Snapdragon 845 dan RAM 4GB.
Smartphone ini sudah menjalankan Android 9 Pie dengan baterai berkapasitas 2.500mAh. Memiliki layar IGZO LCD berukuran 5,2 inci, Aquos R2 Compact memiliki kamera utama 22,6MP.
Rencananya, Aquos R2 Compact akan tersedia di pasaran Jepang pada pertengahan Januari 2019.
Namun, belum diketahui apakah perangkat ini akan tersedia di pasar luar Jepang.
Meski tidak biasa, gaya dua notch di smartphone ini masih sesuai dengan aturan terbaru dari Google.
Sebab, vendor hanya diizinkan memiliki dua notch di perangkat dan harus diletakkan di ujung-ujung perangkat.
Google Batasi Penggunaan Notch untuk Smartphone Android
Notch tersebut juga harus berada di masing-masing sudut, tidak menjadi satu.
Posisinya harus terletak di bagian bawah dan atas, sehingga tidak diperbolehkan berada di sisi kiri atau kanan.
Saat aturan dirilis, sebenarnya belum ada manufaktur yang merilis notch lebih dari satu.
Karenanya, ada kemungkinan aturan ini disiapkan sebelum ada manufaktur merilis perangkat dengan banyak notch, seperti yang dilakukan Sharp.Â
Kendati demikian, bukan berarti Google akan mengontrol Android sepenuhnya.Â
Perusahaan menyebut aturan ini hanya berlaku untuk manufaktur rekanan, yakni rekanan yang merilis perangkat dengan aplikasi bawaan Google termasuk Play Store.Â
Advertisement
Janjikan Pengalaman Sama untuk Semua Perangkat Android
Adapun aturan ini disebut hadir untuk memberikan pengalaman penggunaan yang lebih baik. Sebab, notch dapat menghalangi tampilan penuh aplikasi.
Secara bawaan, Android P dimungkinkan untuk memperluas aplikasi hingga menutup notch, sehingga tampilan aplikasi dapat memenuhi layar di luar notch. Sementara untuk modus landscape, tampilan aplikasi harus menyisakan notch.
"Kabar baiknya, kebanyakan aplikasi sudah dapat bekerja dengan baik termasuk di perangkat dengan cutout (notch)," tulis Potoski.
Sekadar informasi, uji coba notch di Android P sudah dilakukan pengembang sejak versi beta. Adapun versi penuh sistem operasi ini diperkirakan akan rilis menjelang akhir 2018.
Google sendiri menyebut saat ini ada 16 smartphone Android dengan notch yang berasal dari 11 perusahaan berbeda dan diprediksi jumlah ini akan bertambah signifikan pada tahun depan.
(Dam/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â