Liputan6.com, Jakarta - Colin Kroll, co-founder aplikasi populer seperti Vine dan HQ Trivia, dinyatakan tewas pada 16 Desember 2018 di apartemennya di New York, Amerika Serikat. Kroll berusia 34 tahun.
Dilansir New York Times, Senin (17/12/2018), pihak kepolisan tiba di apartemen Kroll setelah menerima panggilan telepon dari seorang wanita.
Ketika tiba di apartemen, polisi mendapati CEO HQ Trivia itu tidak sadarkan diri dan tidak responsif di atas tempat tidur.
Advertisement
Baca Juga
Pada saat itu juga, polisi menyatakan Kroll meninggal di tempat kejadian. Mereka menemukan beberapa obat-obat--kemungkinan kokain dan heroin--di dekatnya.
Kabar duka ini seraya dikonfirmasi oleh rekan dekat Kroll di HQ Trivia dan Vine, yakni Rus Yusupov. Pada akun Twitter-nya, Yusupov menyatakan kesedihan yang mendalam akan kepergian Kroll.
"Sangat sedih mendengar kabar meninggalnya teman saya dan co-founder Colin Kroll. Pikiran dan doa saya untuk orang yang dicintainya. Saya akan mengingat Kroll selamanya karena jiwa dan hatinya yang baik. Dia membuat dunia dan internet menjadi tempat yang lebih baik. Istirahat dalam damai, saudara," kicau Yusupov di akun Twitter.
Â
Rintis Aplikasi Vine
Informasi, Kroll bersama dengan rekannya, Yusupov, dan Dom Hofmann meluncurkan aplikasi video singkat, Vine, pada Januari 2013.
Kurang dari dua tahun, aplikasi tersebut langsung diakuisisi oleh Twitter seharga US$ 30 juta. Saat diluncurkan, layanan ini memiliki lebih dari 200 juta pengguna.
Kroll sendiri diketahui meninggalkan perusahaan pada 2014, menyusul dugaan perilaku tidak pantas terhadap wanita.
Â
Advertisement
Lepas dari Vine
Usai keluar dari Vine, Kroll dan Yusupov memutuskan untuk mendirikan HQ Trivia pada 2017.
HQ Trivia tersebut adalah aplikasi kuis live yang memberikan kesempatan pada penggunanya untuk mendapatkan hadiah ribuan dolar.
Berjaya di awal 2018, gim harian ini ternyata mengalami penurunan dalam beberapa bulan terakhir.
Tak hanya itu, Recode melaporkan, saat ini perusahaan sedang menghadapi masalah internal dikarenakan penunjukan Kroll sebagai CEO menggantikan Yusupov.
(Ysl/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :