7 Teknologi Ini Diramal Bakal Hadir di 2030

Seluruh teknologi tersebut kini masih terus dikembangkan dan diprediksi bakal menjadi bagian dalam kehidupan manusia di masa mendatang.

oleh Jeko I. R. diperbarui 04 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Jan 2019, 08:00 WIB
Ryan Gosling Diajak Main Sekuel Blade Runner
Bintang The Notebook, Ryan Gosling bergabung dengan jajaran pemain Blade Runner yang turut diperankan Harrison Ford.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, teknologi kini telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia.

Secara bertahap, manusia diperkenalkan dengan teknologi  smartphone, mobil otonomos, hingga kecerdasan buatan.

Seluruh teknologi tersebut kini masih terus dikembangkan dan diprediksi bakal menjadi bagian dalam kehidupan manusia di masa mendatang.

Menurut laporan terbaru dari The World Economic Forum’s Global Agenda Council on the Future of Software & Society, ternyata sejumlah teknologi diprediksi akan mencapai puncaknya pada 2025.

Laporan tersebut diolah dari survei yang dilakukan kepada lebih dari 800 eksekutif dan ahli di berbagai bidang teknologi.

Kebanyakan dari mereka diminta untuk memberikan pandangan mengenai teknologi seperti apa yang akan menjadi umum dalam beberapa tahun ke depan.

Penasaran seperti apa momen teknologi atau bentuk teknologi di kehidupan manusia yang akan hadir dalam satu dekade ke depan? 

Berikut ini adalah daftar tujuh pencapaian teknologi yang akan terjadi pada 2030, seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (4/1/2019).

1. 90 persen populasi akan memiliki penyimpanan data gratis dan tak terbatas pada 2018

Data center (stratacore.com)

Dalam beberapa tahun ke depan, masalah mengenai keterbatasan ruang penyimpanan dapat terselesaikan.

Menurut laporan yang dibuat, setidaknya 90 persen orang di dunia akan mendapat akses ke penyimpanan data gratis dan tak terbatas yang didukung sepenuhnya oleh iklan.

Sebenarnya, indikasi ini sudah terlihat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah perusahaan telah menawarkan penyimpanan data dengan biaya yang sangat murah. Salah satunya adalah Google yang memberikan akses Google Photos dengan memori tak terbatas.

Alasan hal ini mungkin terjadi karena ongkos hard drive per gigabyte terus merosot. Sementara jumlah data yang dihasilkan terus bertambah.

Laporan terbaru menyebutkan 90 persen data yang ada saat ini ternyata hanya dibuat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

2. 1 triliun sensor akan terhubung dengan internet pada 2022

Biaya sensor diprediksi akan terus menyusut, sementara kemampuan komputasi terus bertumbuh.

Karenanya, hampir semua perangkat secara tak langsung akan turut terhubung dengan internet. Mulai dari pakaian hingga jalanan, diprediksi bakal hadir dengan kemampuan online.

Ilustrasi smart home. (Doc: Digital Trends)

 Menurut laporan, setidaknya ada 1 triliun sensor yang terhubung dengan internet pada awal 2022.

Hampir tiap produk fisik nantinya dapat terkoneksi dengan infrastruktur komunikasi, dan sensor dapat membantu manusia untuk meningkatkan kemampuan perangkat tersebut.

Ponsel Implan

3. Ponsel implan komersial pertama akan hadir pada 2025

Ilustrasi: Teknologi chip implan di manusia (sumber: geekwire.com)

Teknologi perangkat implan yang kini tengah dikembangkan diprediksi akan benar-benar hadir pada 2023.

Dua tahun setelah itu, sekitar 80 persen responden memperkirakan ponsel yang diimplan pada tubuh manusia akan tersedia untuk publik.

Dengan keberadaan teknologi implan, fungsi perangkat hampir dapat dipastikan lebih akurat.

Fungsi komunikasi pun disebut akan melampaui teknologi saat ini. Hubungan tak lagi menggunakan kata-kata, melainkan gelombang ataupun sinyal otak.

4. 80 persen manusia di dunia akan memiliki identitas digital secara online pada 2023

Ilustrasi pengguna internet. ozoneparis.net

Kehadiran internet yang makin meluas dipastikan akan berbanding lurus dengan kehadiran manusia secara digital. Setidaknya pada 2023, lebih dari 80 persen populasi dunia akan hadir dalam bentuk online.

Berdasarkan laporan tersebut, kehidupan digital akan terhubung dengan kehidupan nyata seseorang dan akan terus bertumbuh.

Perusahaan seperti Facebook dan Google pun kini makin mendorong lebih banyak layanan yang berfungsi untuk menghubungkan banyak orang di seluruh dunia dengan internet.

5. 90 persen populasi global akan memiliki super komputer mini saat 2023

Ilustrasi pengguna smartphone (huffingtonpost.com)

Peran PC akan makin tereduksi di masa depan, sedangkan kemampuan smartphone akan terus ditingkatkan.

Karena itu dengan kebutuhan dan mobilitas tinggi, lebih banyak orang memilih smartphone sebagai perangkat utama.

Di samping itu, harga smartphone pun diprediksi akan semakin murah, sehingga mempercepat adopsi pengguna.

Diperkirakan penetrasi smartphone akan mencapai 50 persen populasi di dunia pada 2017.

Sementara pada 2023, diperkirakan 90 persen populasi akan terhubung ke internet lewat smartphone.

Akses Internet

Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)
Ilustrasi Internet (iStockphoto via Google Images)

6. Akses untuk internet akan menjadi kebutuhan dasar manusia di 2024

Internet (asriran.com)

Berdasarkan survei, 79 persen responden memperkirakan pada 2024, sebagian besar populasi dunia akan memiliki akses internet reguler.

Keadaan itu juga tak terlepas dari upaya beberapa perusahaan seperti Google dan Facebook untuk menciptakan sebuah solusi untuk menghubungkan 4 miliar orang tanpa akses internet.

Facebook memiliki program Internet.org dan didukung dengan pengguna drone untuk memancarkan internet ke Bumi melalui satelit.

Sementara Google memiliki Project Loon yang memanfaatkan balon besar yang melayang di atmosfer untuk menghubungkan wilayah di dunia.

7. Perjalanan di dunia akan lebih banyak mengandalkan kendaraan ride-sharing ketimbang kendaraan privat di 2025

Dengan mobilitas tinggi, untuk menghemat biaya perjalanan berbagi tumpangan alias carpooling bisa jadi solusi. Supaya nyaman, ini etiketnya.

Konsep sharing-economy akan semakin besar terutama didukung dengan kehadiran aplikasi mobile dan marketplace.

Namun untuk sektor transportasi, konsep tersebut akan berdampak sangat besar.

Layanan semacam Go-Car, dan GrabCar secara tak langsung dapat mengubah cara pandang terhadap transportasi dan kepemilikan kendaraan.

Di samping itu, perusahaan otomotif akan memikirkan cara baru dalam model bisnis yang digunakan. 

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya