Liputan6.com, Jakarta Tak hanya teknologi smartphone layar lipat atau fitur lubang di layar saja yang menjadi perhatian di 2019, sejumlah vendor dikabarkan sedang bersiap untuk memproduksi perangkat berkemampuan 5G pada tahun ini.
Tak ingin kalah dari Samsung, LG, HTC, dan Xiaomi yang sedang berencana memproduksi gadget 5G, Apple pun ingin meluncurkan iPhone berkoneksi 5G.
Masalahnya, Apple sedang tidak memiliki hubungan baik dengan Qualcomm. Perusahaan raksasa modem dunia tersebut memang kini sedang gencar implementasi modem 5G di banyak vendor.
Advertisement
Baca Juga
Rencananya, ada lebih dari 30 perangkat 5G di tahun 2019 dan itu semua dari Qualcomm.
Mau tak mau, Apple kini dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk memakai modem besutan Samsung atau MediaTek.
Hal tersebut diketahui berdasarkan informasi dari petinggi Apple di bidang pasikan hardware, Tony Blevins, sebagaimana dikutip Reuters via Merdeka.com, Senin (14/1/2019).
Apple sendiri sekarang secara eksklusif menggunakan chip dari Intel, setelah dari 2011 hingga 2016, Apple bekerjasama dengan Qualcomm.
Â
Awal Perseteruan Apple dan Qualcomm
Perseteruan Apple bermula, Qualcomm dituduh mengenakan biaya produksi modem baseband kepada perusahaan paling tidak 5 kali lebih mahal ketimbang perusahaan seluler lain.
Sebaliknya Qualcomm menuntut royalti atas berbagai teknologi Apple yang diklaim Qualcomm ambil bagian, seperti Touch ID, layar, dan kamera.
Sampai saat ini, kedua raksasa teknologi tersebut masih berurusan di meja hijau. Beberapa produk tertentu Apple pun ada yang terkena larangan atas dasar pelanggaran paten dari Qualcomm.
Â
Advertisement
Amerika Serikat Siap Luncurkan 5G
Beberapa provider di Amerika Serikat (AS) sendiri sudah akan merilis layanan 5G dengan menggandeng vendor-vendor smartphone Android. Jadi Apple dalam hal ini masih selangkah di belakang.
Sebenarnya sudah tersebar rumor Apple ingin merancang sendiri chip modem 5G mereka untuk iPhone keluaran 2020. Namun faktanya justru perusahaan bentukan Steve Jobs itu lebih memilih meneken kontrak bersama Intel untuk tahun 2020 mendatang.
Kendala terbesar Apple menurut Blevins ada dua hal: Pertama, memasok suku cadang dari Samsung dengan jumlah yang terlalu banyak merupakan situasi yang kurang ideal, mengingat Samsung adalah rival utama mereka.
Kedua, MediaTek adalah pembuat prosesor yang lebih banyak mengakomodir gadget menengah ke bawah, sementara Apple ingin kualitasnya papan atas sehingga MediaTek dilihat kurang berpengalaman.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com
(Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :