Iklan Viral Ini Sentil Pria Pelaku Bullying dan Pelecehan

Sebuah iklan viral menyentil bullying dan pelecahan. Salah satu topik yang menginspirasi ialah fenomena #MeToo.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Jan 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2019, 08:00 WIB
Iklan Gillette yang viral
Iklan Gillette yang viral. Dok: Gillette

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah iklan dari Gillette berhasil menjadi viral karena membahas isu sosial. Produk pencukur ini menyorot isu bullying dan pelecehan.

Salah satu topik yang menginspirasi itu ialah fenomena #MeToo yang mulai populer akhir 2017 lalu. #MeToo adalah tagar yang digunakan para survivor korban pelecehan seks untuk mulai angkat suara.

"Kami paham iklan ini akan memantik sebuah percakapan. Gagasannya adalah mengajak orang berpikir, karena ada kepercayaan bahwa iklan yang baik menyebabkan debat yang sehat," ujar Pankaj Bhalla, brand director untuk Gillette dan Venus, seperti dikutip Business Insider.

Pada iklan tersebut, terlihat seorang bocah lelaki yang dikejar para bully dan perkelahian antar dua bocah lelaki.

Tetapi, tindakan itu malah dimaklumi dengan alasan "boy will be boys" (bisa diterjemahkan menjadi "namanya juga anak lelaki").

Kemudian, adegan beralih menjadi normalisasi pelecehan seksual pada wanita, baik di tempat kerja atau dunia hiburan. Akibatnya tak ada yang mengambil serius.

Pada paruh akhir iklan, Gillette menampilkan adegan beberapa pria yang mulai melakukan intervensi ketika melihat tindakan negatif itu. Iklan pun menunjukkan beberapa laki-laki yang mulai mencoba bertindak ketika melihat bullying dan pelecehan.

"Beberapa orang sudah berubah, dalam cara kecil dan besar. Tetapi beberapa saja tidak cukup, karena anak-anak yang menonton sekarang akan menjadi laki-laki di masa depan," ujar Gillette.

Bukan yang Pertama

Ini 10 Kandidat yang Masuk Nominasi Person of the Year Versi Majalah Time
Colin Kaepernick, mantan gelandang San Francisco ini melakukan demonstrasi nasional untuk melawan rasisme dan kebrutalan polisi dengan berlutut saat menyanyikan lagu kebangsaan. (Matt Winkelmeyer/Getty Images/AFP)

Penampilkan iklan sosial ini bukanlah yang pertama belakangan ini. Sebelumnya, ada iklan Nike yang membawa sosok atlet kontroversial Colin Kaepernick.

Ia menjadi polemik karena tidak berdiri ketika lagu kebangsaan dimainkan sebelum pertandingan. Aksinya pun berujung pada pemecatan. 

Pada September 2018, Nike merilis iklan Colin Kaepernick. Poster iklannya bertuliskan, "Believes in someting. Even if it means sacrificing everything (Percayalah pada sesuatu. Bahkan jika itu berarti mengorbankan segalanya)." 

Iklannya sempat menjadi kontroversial, tetapi untungnya tidak memberi dampak negatif pada saham Nike. Valuasi Nike pun terangkat US$ 6 miliar setelah kemunculan Kaepernick. 

(Tom/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya