Merugi, LG Tak Akan Lepas Industri Smartphone

Kendati rugi cukup besar pada tahun lalu, LG tidak akan hengkang dari bisnis smartphone.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Feb 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 11:30 WIB
LG V40 ThinQ
Tampilan LG V40 ThinQ yang baru meluncur (sumber: LG)

Liputan6.com, Jakarta - LG sedang tidak beruntung di pasar smartphone. Kendati rugi cukup besar pada tahun lalu, perusahaan tidak akan hengkang dari bisnis smartphone.

Dilansir GSM Arena, Rabu (6/2/2019), LG Mobile mengalami kerugian sebesar US$ 700 juta pada tahun lalu. Sementara itu, divisi-divisi lain LG justru mengantongi keuntungan.

Meskipun bisnis smartphone sedang berada di kondisi terpuruk, hal tersebut tidak membuat [LG]( 3881878 "") hengkang dari industri ini. CEO LG Electronics, Qiao Yujin, mengatakan bahwa perusahaan tidak akan meninggalkan bisnis ponsel.

"Portofolio bisnis LG mencakup mobile dan peralatan rumah tangga, terkait dengan smartphone. Jadi, kami tidak mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis smartphone," ungkap Qiao.

LG dibandingkan kompetitor senegaranya, Samsung, tengah mengalami masa sulit di pasar smartphone. Sementara Samsung mendominasi pasar, LG bahkan tidak berada di peringkat lima besar vendor smartphone dunia.

LG Mobile membukukan kerugian operasional selama hampir empat tahun berturut-turut, atau sekitar 15 kuartal terakhir. Pada 2017, perusahaan merugi US$ 192 juta. LG sekarang mengandalkan 5G dan varian smartphone baru untuk membalikkan nasibnya pada tahun ini.

LG Tutup Divisi Smartphone di Filipina?

Logo LG di CES 2017
Logo LG di CES 2017. Liputan6.com/Corry Anestia

Bisnis smartphone LG tak berjalan begitu baik. Menurut laporan beberapa waktu lalu, perusahaan dikabarkan telah menghentikan operasional bisnisnya di Filipina.

Dilansir GSM Arena, informasi tentang bisnis smartphone LG ini berasal dari seorang sumber di Filipina, yang mengklaim mendapatkannya dari eksekutif LG. Menurut sumber itu, semua bisnis handset LG di Filipina telah ditutup.

Perangkat flagship terakhir yang hadir di Filipina adalah G7 ThinQ, bahkan V40 ThinQ tidak dipasarkan ke negara itu. Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak LG tentang penutupan bisnis smartphone di Filipina.

Jika LG benar-benar menarik bisnisnya dari Filipina, maka konsumen di negara tersebut hanya bisa membeli produknya melalui pihak ketiga. Namun, biasanya harga jual menjadi lebih mahal.

Divisi smartphone LG saat ini tengah berjuang keras di tengah persaingan yang kian memanas. Pasar smartphone saat ini dikuasai oleh pertumbuhan vendor Tiongkok, sedangkan posisi tiga besar ditempati oleh Samsung, Apple, dan Huawei.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya