Berkat AI, Gmail Blokir Lebih dari 100 Juta Email Spam Tiap Hari

Layanan email milik Google, Gmail, kini bisa memblokir lebih dari 100 juta email spam tiap harinya.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Feb 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2019, 18:00 WIB
3 Fitur Gmail Terbaru yang Patut Kamu Coba
(Doc: jalantikus.com)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan email milik Google, Gmail, kini bisa memblokir lebih dari 100 juta email spam tiap harinya. Hal ini bisa dilakukan setelah Google menerapkan framework kecerdasan buatan (AI) berbasis machine learning, TensorFlow.

Kecerdasan buatan ini dipakai untuk membantu Gmail menerapkan filter pesan spam di kotak masuk milik penggunanya.

Ketimbang bulan lalu, jumlah pesan spam yang diblokir kini lebih dari 100 juta email spam. Meski begitu, Google tak menyebut berapa banyak pesan spam yang diblokirnya sebelum mereka menerapkan TensorFlow.

Saat ini, Google memiliki lebih dari satu miliar pengguna di dunia. Dari jumlah tersebut, berbekal kecerdasan buatan, Gmail bisa memblokir 10 pesan spam per pengguna.

Namun, Google menyebut Gmail selama ini telah memblokir 99,9 persen spam di platform-nya.

"Secara skala, penambahan 100 juta email spam yang diblokir itu bukanlah hal mudah," kata Product Manager of Counter Abuse Technology Google Neil Kumaran, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (7/2/2019).

"Menemukan tambahan pesan spam semakin sulit, namun TensorFlow sangat bagus untuk menutup celah itu," tutur Kumaran.

Sebelumnya Google telah menggunakan AI untuk mem-filter pesan-pesan yang mengandung spam. Filter bebasis aturan ini bisa memblokir spam, sementara, machine learning mencari pola baru yang bisa menyarankan Gmail tentang adanya email yang tak bisa dipercaya.

TensorFlow

Gmail
Aplikasi Gmail. (Doc: BGR)

Algoritma dilatih dengan cara ini dan menyeimbangkan sejumlah metrik, mulai dari pemformatan email hingga waktu dikirimnya.

Menurut Kumaran, TensorFlow membuat pengelolaan data pada skala yang lebih mudah. Kemudian, penelitian baru dari masyarakat membuatnya lebih cepat diintegrasikan.

Sekadar informasi, TensorFlow dirilis oleh Google pada 2015. Teknologi ini menjadi bagian penting bagi bisnis AI Google. TensorFlow merupakan framework machine learning bebas yang memungkinkan pengembang untuk membuat tool AI untuk berbagai kegiatan.

 

 

Sangat Membantu Gmail

Logo Gmail
Logo Gmail

Para penggunanya memuji fleksibilitas dan skala kapasitas serta bagaimana teknologi ini bisa bekerja dengan layanan AI Google lainnya.

Terlebih memungkinkan pengguna untuk membeli daya komputasi Google serta visi misi dan algoritma pengucapan.

Menurut Google, kini TensorFlow diintegrasikan dengan Gmail dan memungkinkan personalisasi penapisan spam.

Proses ini bisa berlangsung selama bertahun-tahun, apalagi Gmail melihat sinyal dari penggunanya terkait apa yang dikategorikan sebagai spam.

Kemudian, TensorFlow mengkolaborasikan Gmail dan kategori spam sehingga hasilnya bisa lebih baik.

"Tidak ada definisi yang benar-benar cocok terkait pengertian spam. Namun AI bisa membantu memberikan definisi yang paling baik," tutur Kumaran.

(Tin/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya