IeSPA: Mobile Legends Belum Pasti Tampil di Asian Games 2022

Apa benar gim Mobile Legends akan jadi cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2022?

oleh Yuslianson diperbarui 12 Feb 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 17:30 WIB
Mobile Legends
Mobile Legends dikonfirmasi jadi salah satu judul gim esports yang dipertandingkan di SEA Games 2019. Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari ini beredar kabar "panas" tentang gim Mobile Legends akan dipertandingkan pada gelaran Asian Games Hangzhou 2022.

Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh Ketua Umum Indonesia Esports Association (IeSPA), Eddy Lim.

"Kabar itu salah dan belum pasti. Penentuan Mobile Legends bakal dipertandingkan di Asian Games Hangzhou 2022 terlalu dini, belum ditentukan," ucap Eddy Lim lewat pesan singkat, Selasa (12/2/2019).

Bukan hanya esports saja yang belum ditentukan, tetapi beberapa cabor Asian Games 2022 lainnya pun masih belum ditentukan.

"Karena itu, paling cepat olahraga apa saja yang bakal dipertandingkan baru diumumkan pada 2012. Entah apakah akan dipertandingkan untuk medali atau hanya eksibisi, diusahakan untuk mendapat medali."

Ia melanjutkan, "Mobile Legends hanya dimainkan oleh beberapa negara saja. 90 persen gim itu akan ditolak oleh para negara anggota OCA (Olympic Council of Asia)."

Meski belum pasti dipertandingkan pada Asian Games Hangzhou 2022, Mobile Legends sudah memastikan diri bakal hadir di pangguna SEA Games Manila 2019.

Menpora Dorong Pengembangan Esports hingga ke Sekolah

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat pembukaan Turnamen Piala Presiden e-Sports 2019 di Gedung Kemensetneg, Jakarta, Senin (28/1). Piala Presiden e-Sports resmi digelar mulai Januari sampai Maret 2019. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lebih lanjut, ajang Piala Presiden Esports 2019 yang resmi diumumkan sekaligus menjadi momentum bentuk dukungan pemerintah untuk pelaku esports di Tanah Air. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.

"Ini momen bersejarah bagi gamer dimana hobi kesenangan individu atau atlet akan betul-betul dikawal sedemikian rupa dan difasilitasi pemerintah," tuturnya saat ditemui usai konferensi pers Piala Presiden Esports 2019 di Jakarta, Senin (28/1/2019).

"Momentum ini sekaligus jadi ajang pembuktian diri bagi atlet esports, dan sebagai bukti mereka pantas mewakili Indonesia di berbagai event."

Oleh sebab itu, Imam menuturkan pengembangan esports harus dimulai di tingkat pelajar di sekolah menengah atau universitas. Menurutnya, esports dapat saja dimasukkan dalam kurikulum formal, yang di dalamnya termasuk bentuk pelatihan.

 "(Sistem) ini yang akan melahirkan atlet-atlet masa depan. Ini bukan semata-mata gim, ini olahraga karena butuh pendamping nutrisi dari psikologi sampai fisik. Karena saat bermain tidak hanya satu jam tapi berjam-jam," tuturnya.

Piala Presiden Esports 2019 Digelar

Presiden IESPL, Giring Ganesha, saat ditemui rekan media dalam acara konferensi pers Piala Presiden Esports 2019. Liputan6.com/ Agustinus Mario Damar

Sekadar informasi, Piala Presiden Esports 2019 akhirnya resmi dibuka. Ajang ini merupakan kompetisi esports pertama hasil kolaborasi Badan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kantor Staf Presiden, Kementerian Komunikasi dan Informatika, termasuk Indonesia Esports Premier League.

Menurut Presiden IESPL, Giring Ganesha, kompetisi ini tidak lepas dari perhatian Presiden Joko Widodo terhadap perkembangan esports di Indonesia.

Giring menuturkan, Presiden Joko Widodo memiliki harapan generasi muda mendapatkan peluang sukses dan meraih prestasi di bidang esports.

"Piala Presiden 2019 merupakan ajang esports bergengsi pertama di Indonesia dan sepenuhnya didukung oleh pemerintah," tuturnya saat konferensi pers Piala Presiden esports 2019 di Jakarta, Senin (26/1/2019).

(Ysl/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya