Liputan6.com, Jakarta - Pakar Kaspersky Lab baru saja mendeteksi peningkatan tajam dalam aktivitas phishing dari para pelaku kejahatan siber, yang menawarkan berbagai barang romantis kepada pengguna pada malam di Hari Valentine.
Jumlah keseluruhan dari upaya pengguna dalam mengunjungi situs web palsu dengan tema romantis yang terdeteksi dan diblokir selama paruh pertama Februari, menunjukkan lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan waktu yang sama di tahun 2018.
Baca Juga
Menurut statistik, negara yang paling terkena dampak adalah Brasil (lebih dari 6,4 persen bagian dari deteksi), Portugal (lebih dari 5,8 persen), dan Venezuela (5,5 persen). Selanjutnya disusul oleh Yunani (5,3 persen) dan Spanyol (5,1 persen).
Advertisement
Phishing adalah salah satu teknik rekayasa sosial yang paling populer dan termudah untuk mengeksploitasi pengguna online.
Ini merupakan jenis penipuan di mana pelaku kejahatan siber melakukan penipuan untuk memperoleh kredensial pengguna--dari kata sandi hingga nomor kartu kredit, detil rekening bank, dan informasi finansial penting lainnya.
Berupa Situs Resmi
Email dan situs web phishing biasanya disamarkan layaknya situs sah yang mendorong para pengguna atas satu dan lain hal untuk segera memasukkan data pribadi mereka.
Para pengguna sendiri biasanya akan terpicu oleh agenda yang sedang tren saat itu seperti acara olahraga besar atau hari libur tematik seperti Hari Valentine pun tidak luput dari incaran.
Jumlah keseluruhan upaya para pengguna dalam mengunjungi situs web palsu yang terdeteksi dan diblokir oleh solusi Kaspersky Lab pada paruh pertama Februari 2019 terutama di hari-hari menjelang 14 Februari, secara dramatis melonjak dua juta lebih banyak dari tahun 2018, menjadi lebih dari 4,3 juta tahun ini.
Advertisement
Memanfaatkan Momen yang Lebih Romantis
"Penelitian kami menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kegiatan phishing yang mengeksploitasi acara olahraga besar, tagihan pembayaran palsu, atau dalih yang lebih romantis," jelas Andrey Kostin, Analis Konten Web-Senior di Kaspersky Lab, sebagaimana dikutip Merdeka pada Jumat (15/2/2019).
Dikatakan Kostin, semua hanya perlu mengarahkan emosi pengguna, baik itu kegembiraan, stres, atau rasa kasih sayang. Dengan demikian, hampir semua hal bisa menjadi alat serangan di tangan para pelaku kejahatan siber.
"Kenaikan yang terdeteksi mengingatkan bahwa kita harus selalu berhati-hati saat menjelajahi web, bahkan untuk membeli bunga kepada orang yang kita kasihi sekalipun," pungkasnya.
Reporter: Fauzan Jamaludin
Sumber: Merdeka.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: