Liputan6.com, Jakarta - Ilmuwan belum lama ini menduga kalau Pluto memiliki samudera yang membentang di permukaan planetnya.
Cuma, ilmuwan masih belum bisa memastikan letak samudera tersebut, mengingat Pluto ditutupi awan gas dan membuat mereka sulit melihat letak persisnya.
Advertisement
Baca Juga
Dugaan ini didasari dari riset laporan pesawat New Horizon milik NASA, yang mengeksplorasi planet kerdil pada Juli 2015 lalu. Dilansir laman Mirror pada Rabu (22/5/2019), New Horizons mengirim beberapa gambar Pluto dan bulan-bulannya.
Setelah menganalisa gambar-gambar tersebut, ilmuwan semakin yakin kalau bagian di bawah permukaan Pluto adalah samudera es, yang ukurannya sebesar negara bagian Texas di Amerika Serikat (AS). Samudera tersebut dinamai Sputnik Planitia.
Ilmuwan dari Universitas Hokkaido, Institut Teknologi Tokyo, Universitas Tokushima, Universitas Osaka, Universitas Kobe, dan Universitas California meyakini kalau samudera tersembunyi ini sudah beku sejak jutaan tahun yang lalu.
Dalam studi terbaru yang diterbitkan via jurnal Nature Geoscience, ilmuwan menciptakan simulasi komputer yang mencakup bentang waktu 4,6 miliar tahun, di mana Tata Surya mulai terbentuk.
Simulasi ini dilakukan agar mereka bisa memahami mengapa Pluto bisa menyimpan samudera di bawah permukaannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sulit untuk Membeku
Hasil simulasi memperlihatkan kalau bagian permukaan Pluto sebetulnya sulit untuk membeku.
Karenanya, proses pembekuan samudera tersebut memakan waktu dari satu juta hingga satu miliar tahun lamanya.
Ilmuwan percaya kalau lapisan samudera ini terbuat dari metana yang berasal dari inti bebatuan Pluto.
Bebatuan tersebut juga berasal dari atmosfer Pluto yang kaya dengan nitrogen, tetapi tidak terlalu banyak menyimpan metana.
"Kami akan terus mempelajari asal usul samudera ini. Kami percaya pasti akan ada lebih banyak samudera di alam semesta ini, di planet, dari yang kami kira. Mungkin saja samudera-samudera tersebut bisa membantu kami untuk mengamati proses terbentuknya Tata Surya," kata profesor Shunichi Kamata dari Universitas Hokkaido.
Advertisement
Terkuak, Ini Penyebab Pluto Bisa Pancarkan Sinar X
Pluto merupakan salah satu objek luar angkasa paling menarik ditelusuri.
Pada 2015 lalu, NASA mencetak rekor baru dengan mengirim pesawat New Horizons ke orbit Pluto.
Walau pencapaiannya terbilang sukses, masih banyak misteri yang belum bisa dipecahkan NASA tentang Pluto hingga kini, termasuk fenomena mengapa ia bisa memendarkan sinar X dari permukaan.
Peristiwa tersebut dibuktikan dari foto jepretan kamera New Horizons yang diunggah pada akhir 2015.
Pada foto itu, planet kerdil tersebut memperlihatkan gumpalan cahaya biru yang diduga kuat merupakan sinar X.
Dilansir Phys, Rabu (2/1/2019), astronom kaget mengapa Pluto bisa memancarkan sinar X. Pasalnya, Pluto adalah planet dengan bebatuan bersuhu dingin. Logikanya, mustahil bagi Pluto bisa mengeluarkan sinar X.
Spekulasi ilmiah para astronom akhirnya sampai pada teori bahwa sinar X Pluto yang muncul akibat cahaya matahari.
Faktanya, matahari tidak hanya bisa memberikan cahaya dan panas, melainkan juga partikel yang mengalir.
Jadi bisa dibilang, partikel-partikel Matahari yang bertemu dengan Pluto bisa jadi menciptakan sinar X.
Teori ini memang belum bisa diakui kebenarannya sebab Pluto adalah planet terjauh, bahkan di luar Tata Surya. Jaraknya saja sekitar 6 miliar kilometer dari Matahari.
Dengan demikian, untuk bisa sampai ke Pluto, partikel cahaya Matahari setidaknya butuh waktu sangat lama. Karena itu, mereka masih terus mencari tahu alasan mengapa sinar X itu benar-benar terpancar dari permukaan planet.
(Jek/Isk)