5.400 Aplikasi Pelacak Ambil Data Pengguna iPhone

Sekitar 5.400 aplikasi pelacak mengirimkan data pribadi pengguna dari sebuah iPhone.

oleh Iskandar diperbarui 31 Mei 2019, 16:02 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2019, 16:02 WIB
Rata-rata Pengguna iPhone Buka Layar 80 Kali Sehari
Membuka layar iPhone 80 kali sehari juga disebabkan karena hadirnya fitur Touch ID yang memudahkan akses pengguna iPhone.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah iklan iPhone yang mengklaim, "Apa yang terjadi di iPhone, tetap di iPhone," menyiratkan bahwa privasi menjadi prioritas Apple. Namun faktanya, privasi iPhone yang diklaim menjadi sebuah keunggulan, ternyata terbukti tak tepat.

Hal ini diungkap oleh Washington Post yang bekerja sama dengan reporter bernama Geoffrey Fowler dan sebuah firma privasi Disconnect, untuk melakukan pengujian terhadap Apple.

Mereka memeriksa iPhone milik Fowler untuk melihat data yang dikirim dari deretan aplikasi populer, dipadu dengan laporan dari kolega privasi Disconnect soal data Fowler yang mungkin diterima.

Hasilnya, dalam beberapa menit, ada belasan perusahaan marketing dan firma riset yang melaporkan bahwa data-data pribadi milik Fowler masuk ke server mereka. Demikian seperti dilansir Android Authority, Jumat (31/5/2019).

"Sebuah perusahaan bernama Amplitude memiliki nomor teleponku, email, dan lokasi keberadaanku. Perusahaan lain bernama Appboy mendapatkan sidik jari digitalku yang berasal dari iPhoneku," tulis Fowler.

Fowler membiarkannya selama seminggu, dan secara mengejutkan ia menemukan sekitar 5.400 aplikasi pelacak yang mengirimkan data pribadinya dari sebuah iPhone.

Data-data tersebut digunakan oleh berbagai platform, mulai dari App Store, developer, hingga marketing yang bahkan mendapat data pribadi pengguna.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Saja Data yang Diambil?

iPhone 7 Plus Bakal Dibekali Kamera Ganda?
Apple kabarnya juga akan menggunakan teknologi kamera ganda milik Linx Computational Imaging Ltd

Mengutip laman Daily Mail, informasi atau data pribadi yang dikirim dari iPhone bisa berupa nama, email, alamat IP hingga lokasi pengguna saat ini.

Bukan cuma itu, ribuan aplikasi pelacak tersebut juga bisa 'mencuri' data pengguna saat iPhone sedang tidak digunakan. Aplikasi ini memanfaatkan fitur Background App Refresh.

Ternyata aplikasi tersebut cukup populer, seperti Nike, Spotify, OneDrive, dan lainnya. Data yang disedot juga jumlahnya hingga 1,5GB.

 


iPhone Curi Data Pengguna iTunes

iTunes Radio
iTunes Radio - Kredit: Techno Buffalo

Sebelumnya, iPhone juga pernah dituduh 'mencuri' data pelanggan iTunes di Rhode Island dan Michigan.

Sebenarnya, tracker sendiri bukan sesuatu yang berbahaya kalau digunakan sebatas keperluan target pasar saja dan selama informasi yang diambil tidak bersifat sensitif.

Namun dalam banyak kasus, seringkali informasi pengguna disalahgunakan dan berujung pada kerugian pengguna itu sendiri. Oleh karenanya, sebagai pengguna sebaiknya kita selalu mengubah informasi keamanan akun secara rutin.

(Isk/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya