Huawei Bakal Luncurkan Teknologi Bluetooth Super Cepat

Huawei dikabarkan sedang kembangkan teknologi Bluetooth yang bisa terhubung hingga jarak 138 meter.

oleh Athika Rahma diperbarui 08 Jun 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2019, 18:00 WIB
Huawei HQ
Device Laboratory milik Huawei di Beijing, Tiongkok. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Sepertinya, kembalinya Huawei di daftar anggota Bluetooth SIG tidak lagi jadi hal penting bagi sang raksasa teknologi Tiongkok.

Rumor menyatakan, Huawei bakal mengembangkan teknologi High Speed Bluetooth atau Bluetooth berkecepatan tinggi miliknya sendiri dan akan dikenalkan bersamaan dengan peluncuran Honor 20 Series di Tiongkok.

Dilansir dari Huawei Central, Sabtu (8/06/19), seorang blogger di Weibo menyatakan, Huawei bakal mengembangkan teknologi Bluetooth yang disebut X-BT AKA Super Bluetooth dan dipersenjatai chip Si1109.

Chip tersebut memiliki algoritma artificial intelligence (AI) yang secara otomatis mendeteksi kekuatan sinyal Bluetooth dan faktor lingkungannya.

Di waktu yang bersamaan, teknologi itu secara otomatis juga bisa menyesuaikan konsumsi daya berdasarkan penggunaannya. Contohnya, jika sinyal Bluetooth lemah, maka teknologi akan bekerja untuk meningkatkan kekuatan sinyal.

Kerennya, teknologi Bluetooth ini diperkirakan akan tetap terhubung dengan jarak sampai 138 meter tanpa adanya gangguan koneksi.

Sementara, akun resmi Honor di Weibo merespons rumor tersebut dengan baik namun tidak sepenuhnya menyatakan hal itu benar.

"Akan ada kejutan yang lebih lagi saat peluncuran Honor 20 Series nanti. Kita tunggu saja," tulisnya. 

Huawei Bakal Punya Chip Sendiri

Huawei P30 Pro
Bocoran bentuk Huawei P30 Pro. (Doc: DigitalTrends)

Sementara, Huawei tengah di kelilingi masalah serius setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) memasukkan pabrikan asal Tiongkok tersebut di daftar hitam larangan perdagangan AS.

Langkah ini membuat Huawei terputus lisensinya dengan Android (Google), serta beberapa perusahaan lain seperti Qualcomm dan Intel.

Selain deretan pabrikan kenamaan AS yang memutus kontrak dengan Huawei, salah satu perusahaan chip veteran dunia yakni Arm, juga memutus kontrak dengan Huawei.

 Awalnya diprediksi kalau diputusnya lisensi ARM dengan Huawei akan jadi pukulan yang lebih keras ketimbang putusnya dengan Google. Namun, Huawei menegaskan bahwa hal ini tak akan berpengaruh secara banyak.

Berdasarkan pernyataan Huawei Global yang diterima Merdeka.com pada Rabu (29/5/2019), Huawei masih memiliki lisensi untuk ARM8 yang sifatnya permanen.

"Huawei telah memperoleh lisensi permanen untuk arsitektur ARM8, yaitu set instruksi ARM 32/64-bit. Prosesor saat ini adalah produk dari set instruksi ini," tulis Huawei Global.

Bagaimana dengan Kirin?

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Deretan prosesor Huawei seperti Kirin 710 dan Kirin 980 sendiri adalah produk dari arsitektur ARM8. Selain itu, Kirin 985 yang kini masih dalam proses produksi juga sama.

Huawei sendiri juga menekankan bahwa pihaknya mampu untuk mendesain chip atau prosesor ARM sendiri, jika dalam jangka panjang pemutusan lisensi ini tidak ditangguhkan.

"Huawei menekankan bahwa Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, dan melengkapi hak kekayaan intelektual, serta dapat mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal," ungkap Huawei Global.

"Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat memberi otorisasi instruksi ARM diatur di bawah tekanan tertentu, Huawei tidak akan terpengaruh," sambungnya.

Lebih lanjut, Huawei menjamin bahwa prosesor Huawei akan tetap diproduksi karena tak ada blokade teknis dalam produksinya, serta akan dilakukan deretan penelitian dan pengembangan untuk produksi chip di masa depan.

"Tidak ada blokade secara teknis, dan penelitian serta pengembangan chip Huawei akan berlanjut di masa depan," tutupnya.

(Tik/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya