Liputan6.com, Jakarta - Huawei berusaha menghilangkan kekhawatiran konsumennya, terkait isu pemblokiran perdagangan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Kebijakan pemblokiran itu membuat Huawei tidak bisa lagi menggunakan aplikasi buatan perusahaan-perusahaan AS pada perangkat barunya nanti.
Dikutip dari Softpedia, Rabu (12/6/2019), pihak [Huawei ]( 3987408 "")mengatakan, pengguna smartphone besutannya masih akan tetap bisa menggunakan aplikasi-aplikasi buatan AS.
Advertisement
Baca Juga
Pasalnya, berdasarkan pemblokiran AS, Huawei masih bisa melanjutkan menggunakan software buatan perusahaan AS pada perangkatnya yang sudah ada di pasar. Sebaliknya, perusahaan tidak bisa menggunakan produk buatan AS tersebut pada perangkat barunya.
Huawei mengungkapkan, aplikasi seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram akan tetap bekerja dengan baik, bagkan pada sejumlah smartphone baru yang akan dirilis beberapa bulan ke depan.
"Kami ingin memastikan konsumen mengetahui bahwa masalah ini tidak berdampak pada perangkat-perangkat yang ada, dan perangkat-perangkat baru akan tetap bisa mengunduh, memasang, dan menggunakan berbagai aplikasi Facebook tanpa masalah pada perangkat Huawei," jelas perusahaan asal Tiongkok tersebut.
Huawei Berusaha Bertahan
Seperti diketahui, AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam perdagangan. Hal ini membuat Huawei tidak bisa menggunakan produk buatan AS.
Kebijakan tersebut semakin mempersulit Huawei karena sejumlah perusahaan AS akan memutus kerja sama. Google misalnya, yang membuat produk-produknya tidak lagi bisa digunakan Huawei, termasuk Android.
Sebagai upaya bertahan tanpa berbagai produk Google, termasuk Android, Huawei telah mengembangkan OS sendiri. Huawei juga sedang berusaha memperkuat toko aplikasinya sendiri agar bisa siap menggantikan Play Store.
Selain Google, penggunaan aplikasi milik Facebook pun terhalang. Facebook, Instagram, dan WhatsApp disebut tidak akan lagi menjadi aplikasi bawaan pada perangkat masa depan Huawei.
(Din/Ysl)
Advertisement