Liputan6.com, Jakarta - Huawei kembali meramaikan pasar tablet dengan produk baru. Kali ini, perusahaan mengumumkan tablet baru bernama MediaPad M6 dengan dua varian.
Dilansir GSM Arena, Senin (24/6/2019), MediaPad M6 memiliki dua pilihan layar yakni 8,4 inci dan 10,8 inci. Satu-satunya perbedaan keduanya hanya kapasitas baterai.
Advertisement
Baca Juga
Kedua versi MediaPad M6 tersebut dilengkapi panel LCD dengan resolusi 2.560 x 1.600 piksel. Versi layar 10,8 inci memiliki baterai 7.500mAh, sedangkan 8,4 inci dengan baterai 6.100mAh.
HuaweiMediaPad M6 memiliki kamera depan 8MP, dan kamera belakang 13MP. Huawei pada tahun ini menambahkan quad speaker dari Harman Kardon untuk memberikan pengalaman media yang lebih baik.
Kedua tablet ini juga ditenagai prosesor Kirin 980, RAM 4GB, serta opsi memori internal 64GB dan 128GB. Keduanya menjalankan EMUI 9.1 yang berbasis pada OS Android 9.1.
Duo tablet in juga memiliki port USB Type-C, audio jack 3.5mm, dan slot kartu microSD.
MediaPad M6 versi 10,8 inci akan mulai dijual di toko pada 10 Juli. Harga jualnya dimulai dari USD 335 untuk varian WiFi dengan RAM dan memori internal 4GB/64GB. Sementara varian dengan jaringan seluler 4GB/128GB seharga USD 510.
Untuk versi 8,4 inci akan mulai dijual pada 20 Juli 2019. Harganya jualnya USD 290 untuk varian WiFi, sedangkan dengan jaringan seluler seharga USD 392.
Huawei Pangkas Pengapalan Smartphone Premium
Lebih lanjut, pemblokiran oleh Amerika Serikat (AS) membuat Huawei mengubah banyak rencananya, termasuk untuk produk flagship. Menurut laporan, Huawei memangkas pengapalan smartphone flagship.
Dilansir Phone Arena, Huawei pada awal bulan ini mulai memangkas pesanan untuk lini P30, termasuk P30 Pro. Huawei P30 Pro merupakan handset paling premium perusahaan saat ini.
Tak hanya itu, Huawei juga dilaporkan mulai memangkas pesanan untuk seri Mate 30, yang dijadwalkan rilis pada Oktober tahun ini. Seri terbaru itu juga akan hadir dengan varian Mate 30 Pro. Pemangkasan ini berarti jumlah pengapalan awal yang direncanakan juga akan dikurangi.
Masalah pemblokiran membuat Huawei tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan AS, termasuk tak lagi bisa menggunakan OS Android. Masalah ini juga berdampak pada performa perusahaan.
Pihak Huawei memperkirakan pengapalan smartphone miliknya di pasar internasional akan turun 40 hingga 60 persen pada tahun ini. Pada 2018, perusahaan mengapalkan 206 juta unit ponsel, dengan setengahnya di luar Tiongkok.
(Din/Isk)
Advertisement