HEADLINE: YouTuber dan Selebgram di Indonesia, Jadi Idola hingga Picu Kontroversi

Meski tampak gemerlap, industri YouTube dan Instagram juga memiliki sisi gelap atau penuh dengan kontroversi.

oleh Agustinus Mario DamarYusliansonAgustin Setyo Wardani diperbarui 01 Agu 2019, 00:26 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 00:26 WIB
Ria Ricis Pamit dari Youtube 6
(Liputan6.com/IG/riaricis1795)

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dimungkiri, YouTube dan Instagram adalah salah satu platform berbagi video dan media sosial paling populer di dunia.

Saking populernya, YouTube dan Instagram digunakan oleh sebagian orang di penjuru dunia sebagai sumber pendapatan, dan tentunya, ketenaran.

Iming-iming mendapatkan uang berlimpah hingga miliaran rupiah dengan waktu singkat, membuat banyak anak muda ingin menjadi pembuat konten dadakan.

Fakta ini diperkuat dengan banyak anak SD hingga SMP, bila ditanya mengenai cita-citanya, tak sedikit dari mereka yang menjawab tanpa keraguan sedikit pun, "jadi YouTuber atau Selebgram!"

Digandrungi oleh anak-anak muda sekarang, profesi YouTuber dan Selebgram di Indonesia pun mulai menjamur. Jadi pekerjaan impian.

Terbukti, nama-nama YouTuber atau Selebgram seperti Atta Halilintar, Ria Ricis, Zara Nugroho, MiawAug, dan anggota keluarga Gen Halilintar kini disandingkan bahkan disejajarkan dengan selebritas di Indonesia, baik artis maupun penyanyi.

Lahan basah YouTube dan Instagram pun tidak hanya menarik minat masyarakat pada umumnya, tetapi juga sejumlah selebritas muda Indonesia.

Nama-nama seperti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Baim Wong, serta komika Raditya Dika pun melirik platform YouTube dan Instagram sebagai lahan pendapatan tambahan mereka.

Dalam membuat konten, kebanyakan dari mereka berusaha untuk memperlihatkan kepada subscriber atau follower tentang kegiatan sehari-hari.

Ambil contoh Baim Wong, salah satu konten yang sempat trending di YouTube Indonesia adalah ketika aktor tampan tersebut membuat video sosial eksperimen, dengan menyamar sebagai pengemis sekaligus membagikan uang kepada target.

Infografis Kontroversi YouTuber dan Selebgram di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Video Pilihan

Sisi Kelam dan Kontroversi

Kimi Hime. Dok: Instagram @kimi.hime

Meski tampak gemerlap, industri YouTube dan Instagram juga memiliki sisi gelap atau penuh kontroversi. Contoh kontroversi terkini yang menghantam dunia konten kreator di YouTube adalah kasus Kimi Hime.

Diketahui, sejumlah konten video YouTube buatan Kimi Hime dilaporkan ke Kemkominfo karena dianggap berunsur vulgar oleh Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia (APPI) .

Mendapati laporan tersebut, Kemkominfo berinisiatif untuk memanggil Kimi Hime untuk membahas lebih lanjut laporan tersebut.

Setelah ditelusuri, tim Kemkominfo pun memutuskan untuk men-suspend (menangguhkan) tiga video Kimi Hime yang dianggap bersifat vulgar dan melanggar norma kesusilaan.

Selain Kimi Hime, Ria Ricis, selaku konten kreator YouTube dan Selebgram, dengan jumlah subscribers lebih dari 15 juta, pun menuai kontroversi saat mengumumkan dirinya mundur dari dunia YouTube.

Sontak, pengumuman tersebut menuai berbagai pendapat. Warganet pun dibuat penasaran pada keputusanya itu. Ada apa gerangan?

Pada saat beberapa penggemar setia Ria Ricis menyayangkan keputusan tersebut, tak sedikit pula yang menyebut tindakan ini hanyalah cara Ria Ricis mencari perhatian.

Selain dua YouTuber Indonesia ini, sejumlah konten kreator YouTube kenamaan di dunia pun pernah tersandung masalah.

Ambil contoh Kanghua Ren (ReSet) yang dihukum penjara selama 15 bulan dan denda sebesar USD 22.300 karena kejahilan.

Dalam video yang diunggahnya pada Januari 2017, Ren menjahili tunawisma di Spanyol dengan memberikannya biskuit Oreo yang krimnya diganti dengan pasta gigi.

Alih-alih mendulang komentar lucu, banyak viewer menilai tindakan Ren tersebut bikin geram dan tidak manusiawi.

Kasus kontroversi di YouTube yang menjadi sorotan lainnya berhubungan dengan vlogger terkenal asal Amerika Serikat, Logan Paul.

Nama Logan Paul mencuat dan menjadi orang paling dibenci oleh dunia ketika mem-posting sebuah video yang mempertontonkan tubuh jasad, yang meninggal akibat bunuh diri di Hutan Aokigahara, Jepang.

Berniat mencari jumlah views tinggi, video yang di-posting Logan tersebut justru banyak dikecam dan diprotes oleh subscriber-nya. Saking dibenci oleh warganet, akun Logan pun sempat dinonakfifkan oleh YouTube.

Kata Pengamat Media Sosial

Ilustrasi Media Sosial (iStockphoto)

Bicara soal maraknya pembuat konten menampilkan judul yang clickbait atau membuat konten yang kontroversi, Enda Nasution, seorang pengamat media sosial, buka suara.

Saat dihubungi Tekno Liputan6.com, Rabu (31/7/2019), Enda mengatakan, "Clickbait yang misleading dan sifatnya menipu user untuk ngeklik mungkin tidak melanggar hukum atau aturan platform, tapi kalau terus-terusanan dilakukan maka pembuat konten akan kehilangan kredibilitas di mata audiens-nya."

Kebanyakan warganet lebih cepat mengeklik konten yang memiliki headline atau thumbnail yang clickbait, tanpa membaca konten tersebut.

"Bukan konten clickbait, tapi headline atau thumbnail clickbait yang orang suka ngekliknya, ini karena memang judul clickbait memanfaatkan dan mempelajari emosi pengguna untuk mencapai tujuannya," ucap Enda menambahkan.

"Pada umumnya, mereka yang mencoba mendapat popularitas dan traffic menggunakan berbagai cara dan metode termasuk clickbait ini," sambungnya.

Lalu sejauh mana atau apa saja batasan bagi YouTuber dalam membuat sebuah konten?

"Ada batasan hukum, batasan aturan pemilik layanan/platform, batasan sosial. Masing-masing memiliki sanksinya sendiri-sendiri," ujar Enda.

Ia memaparkan, YouTube adalah platform bebas, tidak ada kewajiban untuk melakukan apapun, tapi ada aturan untuk konten video yang melanggar aturan.

"Sama seperti jalan raya, orang bebas menggunakannya untuk kebutuhan masing-masing, tidak ada kewajiban untuk menggunakan jalan raya hanya untuk kepentingan positif. Tapi agar semua nyaman dan aman ada aturan di jalan raya, dan yang melanggar ada sanksinya," pungkas Enda.

YouTuber dan Selebgram Populer di Indonesia

Ruang tamu berasa kantor. (Youtube/Atta Halilintar)

Baru-baru ini Google mengungkap data terkini tentang berapa jumlah pengguna yang mengakses YouTube setiap bulannya.

Dalam laporan, terungkap pengguna bulanan layanan milik Google ini mencapai 1,8 miliar per bulan.

Dengan jumlah pengguna yang fantastis tersebut, tidak mengherankan bilamana YouTuber dapat mengantongi pendapatan hingga miliaran rupiah.

Akan tetapi, tinggi rendahnya pendapatan tersebut tentunya dipengaruhi oleh berapa jumlah subscriber yang dimililiki.

Dikutip dari Social Blade, akun YouTuber yang paling banyak di-subscribe di Indonesia adalah Atta Halilintar.

Atta yang dikenal sebagai salah satu anggota Gen Halilintar ini memiliki 18.066.002 subscribers. Sementara di urutan kedua ada Ria Ricis dengan jumlah subscribers 16.018.472.

Berada di bawah Ria Ricis ada akun YouTube Gen Halilintar, dengan jumlah subscribers 11.443.546.

Lalu, kanal YouTube Calon Sarjana yang berisikan konten kontroversial dan mengejutkan ada di urutan keempat dengan jumlah subscribers 11.016.460 dan disusul akun Rans Entertainment (milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina) di urutan kelima dengan jumlah subscribers 9.268.557.

Sementara itu, selebgram Tanah Air paling populer saat ini termasuk Ria Ricis, Omar Daniel, Chandra Liow, dan Clairine Clay.

 

YouTuber Terkaya di Indonesia

(Liputan6.com/IG/riaricis1795)

Sebagai salah satu anggota Gen Halilintar, Atta Halilintar berhasil mengantongi jumlah subscribers terbanyak se-Asia Tenggara, yaitu mencapai 18 juta.

Lewat video-video prank dan kunjungan ke rumah selebritas, Atta berpotensi meraup penghasilan Rp 391 juta hingga Rp 6,2 miliar per bulannya.

Sementara itu, Ria Ricis lewat akun YouTube Ricis Official diestimasi mengantongi penghaslian Rp 304 juta hingga Rp 4,8 miliar untuk setiap bulannya.

Untuk kanal Gen Halilintar, keluarga YouTuber pertama di Indonesia ini diestimasi mengantongi pendapatan sebesar Rp 172 juta hingga Rp 2,7 miliar per bulannya.

Dibuat pada 2015, kanal milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina ini diprediksi mendulang pundi-pundi sebesar Rp 333 juta hingga Rp 5,3 miliar setiap bulannya.

(Tin/Dam/Ysl/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya