Liputan6.com, Amsterdam: Australia dan Afrika Selatan dipilih menjadi lokasi pembangunan teleskop radio paling besar di dunia. "Kami memutuskan untuk membangun teleskop ini di dua lokasi," kata John Womersley dari Square Kilometre Array (SKA), konsorsium yang akan membangun teleskop tersebut.
Womersley berbicara di Amsterdam, Belanda, Jumat (25/5), setelah memimpin pertemuan yang antara lain membahas lokasi pembangunan teleskop. "Kami akan membangun fasilitas di Australia dan Afrika Selatan dan bersama-sama mereka kami mendirikan observatorium global," paparnya.
Tadinya Afsel dan Australia bersaing mendapatkan kontrak proyek pembangunan teleskop dari SKA senilai US$ 2 miliar. Beberapa kalangan mengatakan penunjukan kedua negara ini dipastikan akan meningkatkan biaya proyek.
Teleskop SKA ini nantinya 50 kali lebih kuat dari teleskop radio terbaik saat ini. Para ilmuwan berharap teleskop SKA akan bisa memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang alam semesta, di antaranya kapan alam semesta lahir, mengapa terus berkembang, dan apakah ada kehidupan lain di luar Planet Bumi.
Dari ini diharapkan akan terkuak misteri dark energy, tekanan misterius yang menyebabkan alam semesta mengembang dalam kecepatan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Fasilitas di Australia dibangun di Boolardy, di Australia barat. Bagian lain dari teleskop Australia berada di Selandia Baru.
Sementara Afsel memilih untuk menempatkan fasilitas teleskop di kawasan Karoo. Dari sini, para petugas bisa mengontrol sejumlah teleskop lain di selatan dan timur Afrika, termasuk Ghana.(BBC/ADO)
Womersley berbicara di Amsterdam, Belanda, Jumat (25/5), setelah memimpin pertemuan yang antara lain membahas lokasi pembangunan teleskop. "Kami akan membangun fasilitas di Australia dan Afrika Selatan dan bersama-sama mereka kami mendirikan observatorium global," paparnya.
Tadinya Afsel dan Australia bersaing mendapatkan kontrak proyek pembangunan teleskop dari SKA senilai US$ 2 miliar. Beberapa kalangan mengatakan penunjukan kedua negara ini dipastikan akan meningkatkan biaya proyek.
Teleskop SKA ini nantinya 50 kali lebih kuat dari teleskop radio terbaik saat ini. Para ilmuwan berharap teleskop SKA akan bisa memberikan penjelasan atas pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang alam semesta, di antaranya kapan alam semesta lahir, mengapa terus berkembang, dan apakah ada kehidupan lain di luar Planet Bumi.
Dari ini diharapkan akan terkuak misteri dark energy, tekanan misterius yang menyebabkan alam semesta mengembang dalam kecepatan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Fasilitas di Australia dibangun di Boolardy, di Australia barat. Bagian lain dari teleskop Australia berada di Selandia Baru.
Sementara Afsel memilih untuk menempatkan fasilitas teleskop di kawasan Karoo. Dari sini, para petugas bisa mengontrol sejumlah teleskop lain di selatan dan timur Afrika, termasuk Ghana.(BBC/ADO)