Instagram Rilis Panduan untuk Orangtua di Indonesia

Lewat panduan ini, Instagram ingin membantu orangtua berperan menciptakan ekosistem media sosial yang aman bagi anak-anaknya.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 26 Sep 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2019, 07:00 WIB
Instagram
Kepala Komunikasi Instagram Asia Pasifik Ching Yee Wong (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Instagram baru saja meluncurkan sebuah panduan khusus yang ditujukan untuk para orangtua. Bertajuk Panduan Instagram untuk Orangtua, panduan ini berisi informasi mengenai penggunaan Instagram di kalangan remaja yang ditujukan bagi orangtua.

Adapun informasi yang berada di dalamnnya merupakan hasil kerja sama Instagram dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) bersama ParentTalk.id.

"Kami ingin agar platform Instagram aman dan nyaman bagi pengguna. Karenanya, penting untuk mendorong pengguna untuk memakai layanan online secara aman," tutur Kepala Komunikasi Instagram Asia Pasifik Ching Yee Wong di Jakarta, Kamis (26/8/2019).

Menurut Ching, panduan untuk orangtua ini fokus pada tiga hal, yakni mengatur privasi, durasi penggunaan, dan interaksi yang dilakukan. Harapannya, orangtua dapat membantu menciptakan lingkungan Instagram yang aman bagi anak-anak.

Jadi, orangtua dapat mengetahui beragam fitur yang ada di dalam Instagram untuk membantu anak mereka mengelola privasi akunnya, mengelola interaksi yang dilakukan bersama akun lain, termasuk mengatur durasi penggunaaannya.

"Kami memahami tantangan yang dialami orangtua dalam membesarkan anak-anak di era digital, maka kami terus berupaya meluncurkan beragam fitur dan informasi untuk memastikan pengguna di Indonesia mendapatkan pengalaman yang aman dan positif," ujarnya melanjutkan.

Selain itu, panduan ini juga berisi sepuluh pertanyaan untuk membantu orangtua mengetahui cara anak menggunakan Instagram. Jadi, orangtua dapat mengetahui apakah anaknya menggunakan media sosial ini dengan positif.

Perlu diketahui, panduan ini sudah dapat diunduh oleh para orangtua melalui situs ParentTalk.id. Tidak hanya informasi seputar Instagram, para orangtua juga mengetahui beragam istilah yang ada di jejaring sosial milik Facebook tersebut.

Facebook Gelar Forum Edukasi Ajak Pengguna Tetap Aman di Media Sosial

Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Facebook terus menaruh perhatian pada keamanan dan kenyamanan pengguna di platformnya. Hal itu ditunjukkan dengan digelarnya forum edukasi dan dialog yang bertajuk 'Aman di Media Sosial'.

Dalam acara ini, Facebook beserta produk lainnya, seperti Instagram dan WhatsApp, menyuarakan pentingnya pengguna untuk menjaga keamanan saat menjelajah di platform media sosial tersebut.

Kehadiran forum ini, menurut Kepala Kebijakan Publik Facebook di Indonesia Ruben Hattari, juga tidak lepas dari jumlah pengguna asal Indonesia merupakan salah satu yang terbesar untuk tiga layanan Facebook, termasuk Instagram dan WhatsApp.

"Misi Facebook telah bergeser. 14 tahun lalu saat pertama kali hadir, Facebook ingin menjadi platform yang menghubungkan orang dengan kerabat dan teman. Namun, kini kami memiliki misi untuk membuat koneksi itu lebih positif," tuturnya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Oleh sebab itu, media sosial ini berupaya menghadirkan beragam fitur yang memungkinkan pengguna merasa aman dan nyaman saat memakainya. Namun selain fitur, Ruben menuturkan pentingnya edukasi untuk para pengguna.

Hal itu ditegaskan pula oleh Safety Policy Manager Facebook Asia-Pacific Amber Hawkes yang menuturkan Facebook telah menghadirkan beragam fitur yang memungkinkan platformnya semakin aman.

"Salah satunya adalah melalui kebijakan yang dikeluarkan. Facebook melayani banyak orang di seluruh di dunia, sehingga kami membuat standar komunitas yang memiliki prinsip, dapat diterapkan di seluruh dunia, dan dijelaskan," tuturnya menjelaskan.

Keamanan Pengguna Remaja di Facebook

Facebook
Ilustrasi Facebook (Foto: New Mobility)

Lebih lanjut Amber mengatakan Facebook juga dibekali dengan teknologi yang proaktif melindungi penggguna, terutama remaja. Terlebih, Facebook tidak memiliki toleransi terhadap aksi eksploitasi anak di platformnya.

Amber mengatakan Facebook menggunakan teknologi kecerdasan buatan, machine learning, termasuk computer vision untuk mencari konten yang melanggar standar komunitsas platformnya. 

"Kebijakan terkait keamanan remaja juga termasuk pada perundungan dan pelecehan, termasuk upaya bunuh diri atau melukai diri sendiri," ujarnya melanjutkan.

Sebagai tambahan, raksasa media sosial ini juga menyediakan kolom Digital Wellbeing agar pengguna dapat mengetahui waktu dihabiskannya di platform ini. Ada pula fitur snooze untuk menghentikan sementara waktu notifikasi dari teman atau kerabat.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya