Percepat Penerapan Smart City, Menkominfo: Ada Fulus, Semua Beres

Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan pendanaan merupakan faktor yang sangat penting untuk mempercepat penerapan smart city atau kota pintar di Indonesia.

oleh Andina Librianty diperbarui 29 Okt 2019, 09:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 09:30 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate
Menkominfo Johnny G. Plate. Liputan6.com/Andina Librianty

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, mengatakan pendanaan merupakan faktor yang sangat penting untuk mempercepat penerapan smart city atau kota pintar di Indonesia.

Pemerintah sejak 2017 memiliki program 100 Smart City, yang bertujuan membimbing kabupaten dan kota dalam menyusun Masterplan Smart City agar bisa lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi.

"Fulus, fulus, fulus. Ada fulus, semua beres. Oleh karena itu, kita harus cari cara bagaimana mekanisme pembiayaannya. Apakah semuanya menjadi beban APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau tidak," ungkap Menkominfo, Johnny G. Plate, ketika diwawancarai tentang cara mempercepat implementasi smart city di Indonesia, di kantor Kemkominfo, Senin (28/10/2019).

Jika menggunakan APBN, kata Johnny, harus dipastikan fokus dan prioritasnya. Hal itu bertujuan agar uang negara tidak terbuang sia-sia.

"Presiden sudah mengingatkan bahwa APBN harus fokus dan prioritas. Jangan sampai belanja APBN, asal belanja. Jangan sampai dibelanjakan tidak memberikan hasil. Nah, itu harus betul-betul fokus," jelas politisi partai NasDem tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah

Johnny juga mengungkapkan, akan membuka ruang diskusi dengan daerah-daerah di Indonesia, termasuk bupati dan semua pemangku kepentingan, dalam pengembangan smart city. Pemerintah juga akan melihat daerah yang menjadi prioritas lebih dahulu.

"Tentu kita akan diskusi dengan para bupati, dan semua yang punya kepentingan di situs. Bagaimana prioritas belanjanya, karena ada yang wilayahnya prioritas, dan ada yang belum," kata Johnny.

Kendati pengembangan smart city belum optimal, Johnny menegaskan komitmen pemerintah. Ia memastikan akan terus mendukung program tersebut.

"Smart city memang harus didukung karena itu masa depan. Termasuk di dalamnya ada e-government. Kalau bagus, maka pemerintah juga akan semakin bagus," jelasnya.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya