Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pengguna layanan video streaming Disney+ dilaporkan terus mengalami peningkatan. Menurut laporan layanan toko aplikasi Apptopia, Disney+ telah diunduh di 22 juta perangkat mobile.
Dilansir Phone Arena, Selasa (17/12/2019), dari total unduhan tersebut, 9,5 juta di antaranya menggunakan aplikasi tersebut setiap hari.
Jumlah itu belum termasuk yang menonton video di [Disney+]( 4114920 "") melalui situs web atau set-top box seperti Apple TV.
Advertisement
Baca Juga
Sejak kehadirannya, Disney+ disebut sebagai salah satu rival kuat Netflix. Selain memiliki keunggulan dari segi konten eksklusif Disney, juga harga yang lebih murah daripada Netflix.
Berbekal biaya USD 6,99 per bulan atau 69,99 untuk 12 bulan, para pelanggan Disney+ bisa menambahkan 10 anggota ke akun mereka dengan empat layar bisa menggunakan layanan tersebut sekaligus.
Harga tersebut termasuk untuk menonton konten 4K.
Perbandingan dengan Netflix
Untuk paket serupa, pelanggan Netflix harus merogoh kocek hampir USD 15 per bulan.
Sementara itu, Netflix terus berupaya memperkuat layanannya termasuk menghadirkan berbagai konten eksklusif.
Chief Content Officer Netflix, Ted Sarandos, sebelumnya mengatakan pihaknya akan terus melakukan yang telah dilakukan perusahaan selama ini yaitu membuat konten terbaik dan menghadirkannya untuk para pengguna.
"Saya pikir semakin besar Anda, semakin banyak gangguan yang Anda miliki pada bisnis inti. Maka semakin besar kemungkinan Anda tidak dapat bergerak secepat yang kami mampu melalui sejarah kami. Pesaing baru sebenarnya hanya kompetitor yang lama," ungkap Sarandos.
Advertisement
Sehari Dirilis, Disney Plus Punya Lebih dari 10 Juta Pendaftar
Disney telah merilis layanan Disney+ pada 12 November lalu. Kehadiran layanan ini dilaporkan mendapatkan sambutan positif dari pengguna.
Dilansir CNBC, Disney mengumumkan lebih dari 10 juta akun sudah mendaftar untuk bisa mengakses layanan tersebut. Hal ini diumumkan oleh Disney satu hari setelah peluncuran.
Disney+ meluncur dengan beberapa masalah teknis, sehingga sejumlah pengguna tidak bisa terkoneksi dengan layanan tersebut. Namun, masalah tersebut tidak menghentikan konsumen membanjiri laman sign-up (pendaftaran).
Pihak Disney belum memberikan penjelasan mengenai 10 juta pendaftar tersebut, apakah termasuk angka dari pre-sales atau tidak.
(Din/Isk)