Inovasi Fintech Bikin Transfer Dana Lintas Negara Lebih Murah

Dengan mengandalkan teknologi, aplikasi mobile, dan platform yang praktis, layanan fintech menawarkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya.

oleh Iskandar diperbarui 18 Des 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 18 Des 2019, 12:30 WIB
Ilustrasi transfer dana lintas negara dengan teknologi digital
Ilustrasi transfer dana lintas negara dengan teknologi digital. Dok: pxhere.com

Liputan6.com, Jakarta - Startup yang bergerak di bidang financial technology (fintech) terus tumbuh dan tak bisa dimungkiri ikut menghadirkan inovasi pada industri perbankan.

Dengan mengandalkan teknologi, aplikasi mobile, dan platform yang praktis, layanan fintech menawarkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya.

Salah satu fintech yang menawarkan kemudahan kepada masyarakat adalah Wallex Technologies. Startup asal Singapura ini mampu mengubah metode transfer dana internasional menjadi lebih praktis dan modern.

Wallex melihat ada dua hal utama yang perlu diperbaiki dari metode transfer dana internasional pada umumnya, yaitu proses pembayaran dan pengambilan uang.

Ketika melakukan transfer ke luar negeri, biasanya lembaga perbankan konvensional akan menetapkan biaya layanan progresif. Ini berarti, semakin tinggi dana yang ditransfer, kian besar pula beban biayanya.

Berbeda dengan perbankan konvensional, Wallex memberlakukan biaya flat hanya sebesar Rp 100.000 per transaksi, sehingga menawarkan tarif yang jauh lebih murah dibandingkan metode transfer tradisional, pembayaran dengan kartu, atau bahkan PayPal.

Selain itu, banyak bank konvensional yang memproses transfer dana lintas-negara secara offline. Pelanggan harus mendatangi kantor cabang terdekat dan melengkapi dokumen, baru bank akan melakukan pengiriman dana. Kurs yang ditawarkan pun biasanya terbatas pada kurs-kurs yang paling banyak digunakan.

Andy Putra, Country Manager Wallex di Indonesia menilai cara itu kurang efisien, terutama bagi pelanggan dengan mobilitas tinggi yang perlu menyelesaikan transfer dana sesegera mungkin.

"Wallex kemudian menciptakan platform online, di mana pelanggan bisa melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja," kata Andy melalui keterangan tertulisnya, Rabu (18/12/2019).

Konversi ke Lebih dari 40 Mata Uang

Semua data terkait biaya, konversi kurs, kelengkapan dokumen, hingga status pembayaran, dicantumkan secara transparan dan akurat. Bahkan, pelanggan bisa melakukan konversi ke lebih dari 40 mata uang asing di 180 negara di dunia.

"Di era digital ini, semua berjalan dengan serba cepat dan serba online. Kami menghadirkan platform yang terintegrasi dan bisa diakses 24 jam sehari, sehingga setiap transaksi transfer lintas negara cuma dalam hitungan menit,” Andy menambahkan.

Dengan transfer dana yang dilakukan secara digital, Wallex menjamin bahwa semua transaksi dienkripsi dengan baik, sehingga terjaga kerahasiaan maupun keamanannya. Sebagai perusahaan rintisan fintech, Wallex telah mendapatkan Lisensi Pengiriman Uang dari Bank Indonesia dan Otoritas Moneter Singapura.

 

Kemudahan Bagi Penerima Dana

Selain dalam hal pembayaran, Wallex juga berupaya untuk menghadirkan kemudahan bagi pihak penerima. Umumnya, pihak penerima harus membayarkan biaya transfer untuk setiap transaksi internasional.

Dengan begitu, biaya yang dibayarkan akan semakin besar dan tidak efisien khususnya untuk volume transfer internasional yang banyak namun dengan nominal yang kecil.

Namun dengan Wallex, pihak penerima bisa berhemat menggunakan akun bank virtual di Singapura, dan Amerika Serikat. Sehingga, transfer dana yang dilakukan hanya akan dikenakan biaya transfer lokal saja yang notabene lebih murah.

(Isk/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya