Liputan6.com, Jakarta - Tinder merupakan salah satu aplikasi kencan yang paling populer di Indonesia. Aplikasi ini menyenangkan untuk sebagian besar orang, namun bertemu dengan orang asing mungkin bukan ide yang baik untuk sebagian orang lainnya.
Kalau kamu pernah merasa enggak aman saat bertemu seseorang yang ditemui dari suatu aplikasi, kamu tak sendirian.
Mengutip laman Buzz Feed, Jumat (24/1/2020), sekarang dalam upaya mengatasi kekhawatiran lama tentang keamanan penggunanya, Tinder yang bermitra dengan Noonlight akan menghadirkan fitur 'Panic Buttton' atau tombol panik.
Advertisement
Baca Juga
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membagikan rincian informasi kepada keluarga atau teman terdekat mengenai kapan dan ke mana mereka pergi, dengan siapa, hingga berbagi lokasi apabila mereka benar-benar dalam keadaan darurat.
Meskipun berbagi lokasi mungkin menjadi masalah privasi bagi pengguna, juru bicara Tinder mengatakan pengguna akan membagikan data itu dengan Noonlight, bukan aplikasi kencan itu sendiri.
Rentan Pelecehan?
"Jadi, ketika pergi kencan kamu bisa menyalakannya, dan ketika kencan kamu berakhir kamu bisa mematikannya," ucap Addy Bhasin, juru bicara Noonlight.
Tinder telah lama menghadapi kritik karena gagal melindungi pengguna yang rentan dari pelecehan dan penyalahgunaan.
Dalam sebagian besar insiden kekerasan seksual yang melibatkan aplikasi kencan, kebanyakan korbannya adalah wanita.
(Fitriah Nurul Annisa/Isk)
Advertisement