Gara-Gara Virus Corona, Facebook dan Razer Batasi Karyawan ke Tiongkok

Facebook dan Razer menjadi perusahaan teknologi pertama yang membatasi karyawannya bepergian ke Tiongkok terkait mewabahnya virus corona.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 29 Jan 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2020, 07:00 WIB
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Liputan6.com, Jakarta - Jejaring sosial Facebook dan pembesut perangkat gaming Razer mulai membatasi karyawan mereka yang akan bepergian ke Tiongkok. Hal ini karena merebaknya wabah virus corona di negara tirai bambu tersebut.

Perlu diketahui, Facebook dan Razer menjadi perusahaan teknologi pertama yang membatasi karyawannya bepergian ke Tiongkok.

Mengutip The Verge, Rabu (29/1/2020), Facebook sendiri menghentikan seluruh perjalanan karyawannya ke Tiongkok, yang dianggap tidak penting.

Facebook juga memberi tahu karyawan yang baru kembali dari Tiongkok untuk bekerja dari rumah.

Meski Facebook diblokir di Tiongkok, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini memang memiliki kantor di sana. Facebook juga menggunakan pemasok di Tiongkok untuk membuat headset VR Oculus dan perangkat video chat Portal.

 

Razer

Razer Phone
Razer Phone, smartphone khusus gaming. (Doc: Cnet)

Sementara itu, Razer yang juga bermarkas di California mengkonfirmasi pihaknya telah membatasi karyawan yang bepergian ke Tiongkok.

"Perusahaan kami telah membatasi perjalanan (ke Tiongkok) dan menyarankan karyawan untuk bekerja dari rumah," kata juru bicara Razer kepada The Verge.

Seperti Facebook, Razer dan perusahaan teknologi lainnya memang memiliki kantor cabang di seantero Tiongkok. Mereka menggunakan pemasok-pemasok dari Tiongkok untuk membuat sebagian besar produknya.

Untuk Razer, produk-produk yang materialnya dipasok dari Tiongkok antara lain adalah mouse gaming, keybord, headset, hingga laptop.

Apple dan Google Belum Komentar

Google
Kantor pusat Google di Mountain View. Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza

Sementara itu, Amazon menyebut pihaknya mengikuti panduan dari organisasi kesehatan dunia WHO. Namun, Amazon belum memberi informasi apakah akan membatasi perjalanan karyawan mereka ke Tiongkok atau tidak.

Sementara itu, perusahaan lainnya seperti Kingston HyperX masih menolak untuk berkomentar. Apple, Google, dan Microsoft belum berkomentar ketika dimintai keterangan.

Virus corona sendiri dikabarkan pertama kali mewabah di Wuhan, Tiongkok. Berdasarkan data terbaru, virus mematikan ini sudah menelan lebih dari 100 korban.

Virus corona juga terkonfirmasi sudah menyerang lebih dari 4.474 jiwa di Tiongkok, Hong Kong, Thailand, Macau, Australia, Singapore, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, Vietnam Kamboja, Kanada, Jerman, Pantai Gading, Nepal, dan Sri Lanka.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya